Selasa, 14 Mei 2013

saya + 41 = science one '11




teruntuk rekanku disana, nan jauh. bukan karena konstelasi pelangi yang baru saja kulihat saat hujan reda, bukan karena sosok incubus yang salah masuk kamar perjaka semalam, bukan karena buah delima terlalu masam yang ku makan tadi pagi, tapi karena sebuah ruangan berisi mozaik klasik kita yang terangkum dalam sebuah ruang bernama kenangan, yang terus saja menggedor imajiku untuk mempenakan kalian, dan teruntuk kalian nikmatilah melulu sahaja konstatirku tentang kalian. berkenankah? terimakasih. dan untuk kesekian kalinya saya ingin menjadi agak puitis dengan mengganti sudut pandang "saya" menjadi "aku".
......
aku menggedor batas nalarku untuk mencari kunci konstatir tentang kalian...
nama pertama yang ku temukan itu,
anggit tri h : yang dengannya aku selalu ingat beberapa kata darinya, "apasih,,apasih", dengannya ia selalu mempunyai pendirian tegak tentang pemikiran dan pribadinya yang "unyu" (maaf, so raditya dika)
ayu sandiati : aku melihat sosok transendental wanita pada dirinya , aku pikir, aku melihat sosok berani dari dirinya walau kutahu ia bukan joan of arc.
denis apriliandi : sehingga aku menemukan pemikiran_pemikiran out of box, tentang kesekuleran sekolah, dan keutamaan kebebasan.
dewi wisudawati : dan bukanlah nalarku untuk mengubah kelembutan dan rasa kasih sayangnya yang tulus terhadap suaminya kelak, dengan terus mencoba mendekatkan diri pada Allah karena ia tidak mau dipoligami.(hehe, peace)
dian indriani : yang dengannya aku menemukan sosok religius dengan kecerdasan logika dan perasaan diatas rata_rata
eti nuraeni : yang dalam kediamannya ia ingin tampil selalu lebih baik daripada apa yang orang persepsikan terhdapnya
fajar anur rahman : dengan kemampuan logikanya yang membawahi alam perasaan, aku melihat sosok tidak biasa, dari seorang yang apa adanya itu luar biasa.
feisal pratama mandala : anak muda yang terkadang mempunyai kebijaksanaan orang berumur, aku melihat darinya sosok logika dan pemikiran yang hampir berimbang dalam memandang setiap masalah, walau kebanyakan perasaannya lah yang menyelimuti logika logikanya yang eksaktik.
fikri mochamad feisal : dan dengan kecerdasan_kecerdasan intelijensianya aku takjub akan pengetahuan eksaktik maupun agamis yang dia miliki untu bangsaku.
hani lestari : aku melihat sosok "mamah dedeh" pada dirinya, kecerdasan perasaan yang begitu menggebu, danb dari hati terdalam aku minta maaf atas kejadian di laboratorium kimia.
hani permata : dan dengannya kefeminimitas diciptakan dari paras ayunya, dengan letupan-letupan logika sederhana darinya.
hasby mr : dan untuk kegilaan dimasa depan yang akan anda rasakan, cobalah bertanya padanya mengenai imaji masa depannya yang spekta, dengan permen karet tanpa dikunyah.
iklima astriani : pemikiran pemikiran islam murni yang menyelimutinya, dengan kemampuan perasaan yang membuatku takjub sejak smp.
isna nurhayati : sosok ulet yang luar biasa dengan kecerdasan intelejensi yang luar biasa, aku acungkan jempolku padanya.
kodriani tanjung : dan dengan sosok (maaf) kemelengkingan suaranya aku terkesan atas kemampuan keinginan yang besar darinya.
lia yuliani : sabar, cerdas, apa adanya, sopan, baik hati, itulah sosok lia yang tak dapat kubuat deskripsinya. hehe
linda listiana : sosok logikawan yang cerdas selanjutnya aku temukan pada pribadinya, dan terutama kaki mungilnya.
maula ramadhan : dan inilah orang gila masa depan, (karena orang orang hebat selalu gila pada awalnya) jujur saya ingin memeluk dan membantingnya karena kecerdasan nya yang luar biasa.
melisa febriana : sosok luar negeri dengan hidungnya yang khas, sederhana sekali. :)
hariza muhammad : dan orang yang selalu aku kagumi, karena dengannya seslalu menjadi orang terkontraposisi di kelas, aku kagum, standing aplouse lah buat hariza. hehe
muhammad reza r : orang gila yang penuh dengan ide_ide artistik walau kebanyakan pemikirannya hanya sebatas pemikiran, aku bertaruh gantung diri kalo dia tidak sukses dimasa depan.
nifa hanifa : orang cerdas yang begitu ekspresif, embrassing sekali walo saya tak tahu apa itu arti embrassing.
nuni nurhasanah : orang yang dalam setiap pemikirannya diferensial sekali, baik dan bercita tinggi.
nurhasanah : apakah ini ibu dari nuni nurhasanah? ah saya tidak tahu kalo bukan rahasia umum, saya pernah melihatnya di perempatan cijapati. hehe
rama mubaroq sr: sosok pendiam yang cerdas, dengan logika dan perasaannya yang mantep. berselera humor baik.. siplah
rani nurzahidah: sosok perempuan tegas yang berperasaan, dan satu_satunya wanita dikelas yang sempat membuatku merinding dengan tatapan matanya yang seolah berkata " mau saya bunuh".. dan juga satu_satunya wanita dikelas yang ikhlas terpoligami. (y)(sepengetahuanku)
reni haerani : inilah sosok ibu rumah tangga yang tegas, lucu, humoris sadis, anarkis.. (peace)
rini mudiani: orang yang membuatku teringat karena dia suruh aku menebak warna dalemannya..-_-
risma pratiwi : orang baik, cerdas, dan sangat apa adanya sekali, (tulisan tangannya bagus).
rizki rahmani : sosk orang tegas dan berpendidikan, rajin sekali, dan yang ku ingat adalah tamparan darinya sebelum hari ulang tahunku.. (sis, nyeri)
rosa fitri sundewi : puteri matahari yang tak sengaja kutemui dibumi, orang aneh, karena nampaknya ia sangat bergelora sekali dalam menangkap pelajaran.
ryan fauzan : sosok pendiam yang cerdas sekali, pemikiran pemikiran yang begitu runtut menyaratkan pintarnya sudah keturunan. salut.
sadam muamar : mantan presiden libia yang diracun jadi anak_anak dan beralibi untuk bersekolah di sman 1 cicalengka,( sadam aku tahu alibimu sekarang.)
sanda nuryandi : orang berselera humor tinggi dengan kemampuan artistik diatas rata_rata, saya juga bertaruh gantung diri kalo sanda tidak jadi orang sukses. hehe
sapto wr : begitulah namanya, saya tahu ia adalah cucu kesekian dari nabi adam. tekun, ulet, dan rajin, agamanya mantep lah.
taopik ramdan : orang males euy, pintar, terlalu nyantai eksentrik, dan acuh tak acuh terhdp lingkungan..
tessa fauziah : dengan dua "s" pada namanya saya bertaruh ia selalu bisa mendinginkan hatinya dan hati orang-orang terdekatnya. hehe
tio reza m : sosok yang menghangatkan saat hujan, dan menggerahkan saat panas.. hehe (pease yo)
tri yulia : sosok wanita yang akan membuat suaminya kayanya ikut klub "ssti", hehe.. sangar_sangar tapi berperasaan. (maaf alibi)
wildan maulana : inilah sosok yang akan menjadi ajudanku masa depan, hehe.. orang yang kayanya saya kebawa males darinya, ato saya yang menularkan males.. hehe
zakiyah nur and : sosok pekerja keras yang luar biasa, salut saya. pantang menyerah juga, dan selalu saja difitnah sebagai penari gurun pasir ternama.. hehe

......................
rekan sungguh kalo boleh memilih saya tidak ingin jadi manusia, saya hanya ingin jadi imaji monotone yang kalian ciptakan sehingga menjadi tubuh eterik, yang kalian butuhkan saat kalian jenuh. saya ingin jadi teman schizofrenia kalian saja dan bukan jadi makhluk utuh, supaya saya bisa hadir disaat yang kalian butuhkan saja. mohon maaf apabila ada kata kata yang kurang berkenan.
salam hangat.


Created by: Richi Mahesa Djenar

Himpunan Mahasiswa Refrigerasi dan Tata Udara (HMRA)

Himpunan mahasiswa teknik refrigerasi dan tata udara, disingkat HMRA didirikan pada tanggal 19 Juni 2004 di Politeknik Negeri Bandung. Sejak beridirinya HMRA telah menjadi organisasi kemahasiswaan yang efektif & aspiratif sebagai sebuah wadah yang mewakili anggota dalam segala kegiatannya baik di dalam maupun di luar kampus.


Ads not by this site








Sebelumnya HMRA bernama IKRA (Ikatan Keluarga Refrigerasi dan Tata Udara) yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1991. IKRA adalah suatu Ikatan keluarga yang terdiri dari 3 komponen utama di dalamnya, yaitu mahasiswa sebagai anggota aktif, alumni sebagai anggota pasif, dan dosen sebagai anggota istimewa. Nuansa kekeluargaan adalah ciri khas dari organisasi ini sejak pertama kali didirikannya. Baik mahasiswa dosen dan alumni semuanya terikat dalam sutau nama besar refrigerasi dan tata udara yang dilambangkan oleh warna coklat. Warna tersebut merupakan simbolisasi dari warna tembaga yang merupakan ciri khas dari Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Politeknik NegeriBandung. HMRA memiliki tujuan untuk menciptakan mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam upaya pengembangan keterampilan dan pengetahuan,  kritis terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kampus dan masyarakat, serta mendukung terwujudnya pendidikan nasional.
No boundaries to get any good term of organizational field experience. We proud of you as the elected people. And now is your time to show your abilities and build a new capability with us. If there’s question about the new family here..You have just one answere…..It’s HMRA…Finaly, do the right thing with the right way…With just HMRA



















Follow on Twitter: @HMRAPolban

Perjalanan menuju hari rabu






17.21: Si kotak kecil yang diberi nama imron tak sabar untuk berteman lagi dengan saya

18.01: Kaki dan perut pun berkoalisi mengantar raga majikannya ke sebuah warung nasi

19.29: Cacad, tugas Gambar Teknik belum dikerjakan

20.05: Ahh beres juga, si cimeng datang cuman mengatakan "Hai" doang

20.31: Dapat sms dari orang yang berinisial garam, wacananya mau ke kosan

20.46: Bagi seorang musuh kedatangannya adalah bencana, tapi sayangnya dia bawa makanan

21.10: Hati berkata, huh kayaknya si Israr diculik komplotan minang, raganya belum sampai kosan

22.15: Si Imron menyanyikan my love, lagunya westlife, dih dasar si kotak galau

23.01: Tugas Plambing pun menyapa dan menawarkan segelas kopi panas

23.30: Jam berapa sekaraaaang? tinggal menunggu lima belas menit lagi, saya suka jamnya

23.45: Waktu ini yang paling saya suka ketika malam, setelah siang harinya jam dua belas lebih tiga puluh empat

00.01: Semoga sampai di hari Rabu, meskipun sudah tercapai lebih satu menit

00.14: Empuk sekali aku, kasur pun menepuk punggung saya

00.17:  Ah sudah saja besok kuliah jam tujuh, semoga si garam tidak telat bangun

00.23: Semoga Magister Terapan nya terealisasikan di negeri thomas muller, mimpi indah kawan


Doktor Muda Indonesia Lulusan Jepang Beri Solusi Daur Ulang Sampah

Doktor Muda Indonesia Lulusan Jepang Beri Solusi Daur Ulang Sampah
Seorang doktor warga Indonesia, Pandji Prawisudha,  dari Department of Environmental Science and Technology Tokyo Institute of Technology, Jepang, berusaha kuat mencari solusi bagi daur ulang sampah di Indonesia dengan keterbatasan yang ada. Berikut wawancara khusus koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, di Tokyo, Jepang, baru-baru ini dengannya.
Tribunnews.com (T): Bisa cerita mengenai penelitian anda mengenai pengolahan sampah?Pandji (P) : Penelitian s3 saya  mengenai pengolahan sampah plastik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar.
Seperti yang kita ketahui, sampah plastik, terutama dari PVC, memiliki kandungan klorin (Cl) yang jika dibakar akan menjadi donor dalam pembentukan dioksin, gas yang secara umum diakui beracun bagi manusia. Penelitian yang kami lakukan adalah mengurangi kandungan klorin di dalam plastik, menggunakan proses hidrotermal, sehingga produknya lebih ramah lingkungan karena sangat
sedikit mengandung klorin.
Proses hidrotermal sendiri saya analogikan seperti panci bertekanan ("presto") yang tidak hanya mengempukkan tulang, tapi juga "mengempukkan" hampir semua jenis sampah, baik organik maupun plastik. Sayang sekali karena ilmu saya lebih bersifat teknologi, sisi pengelolaan (manajemen) tidak tersentuh dalam studi S-3 saya.
T: Indonesia penuh keterbatasan, termasuk keterbatasan dana, bagaimana solusinya?
P:  Betul sekali bahwa keterbatasan uang yang ada di Indonesia menjadi tantangan dalam menyelesaikan masalah sampah di Indonesia. Saya pikir ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam mengolah sampah yaitu kondisi sosial masyarakat, uang (anggaran pengolahan sampah) dan teknologi. Kalau kita analogikan kondisi sosial sebagai jalan, uang sebagai ban mobil dan teknologi sebagai mobilnya.
Kondisi di Jepang seperti sirkuit yang halus, sehingga dengan ban slick, mobil formula bisa digunakan di sana. Tapi di tanah air, kondisinya lebih mirip jalan protokol di Bandung yang
bolong-bolong dan banjir saat hujan. Mobil-mobil yang lewat juga hanya bisa pakai ban vulkanisir sehingga mobil yang biasa digunakan adalah minibus/SUV, bukan mobil sport ferrari apalagi formula.
Mengingat kondisi ini, sebagai ilmuwan kita harus bisa mencari teknologi yang ekonomis dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia, bukan teknologi impor "as it is".
Dengan keterbatasan uang yang ada, situasi sekarang sudah yang paling ekonomis: masyarakat tidak memilah, sampah diambil pengangkut skala kecil, dan komponen-komponen yang masih bisa berguna (plastik, logam) diambil oleh pemulung untuk didaur ulang. Semua senang, dan kemungkinan besar
tingkat daur ulang kota-kota besar Indonesia sama dengan negara-negara maju.
Masalah yang kita hadapi sebetulnya di sisi kesehatan fisik dan sosial pemulung dan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak memiliki fasilitas pengolahan sehingga bau dan sebagainya. Karena itu masyarakat tidak ingin berdekatan dengan TPA, dan hal ini menyebabkan TPA harus dibuat di tempat yang jauh, mengakibatkan frekuensi pengangkutan sampah TPS (Tempat
Pembuangan Sementara) yang rendah sehingga sampah keburu bau sebelum diangkut.
Saya pikir untuk jangka pendek (s.d. 10 tahun) kita harus fokus mengembangkan teknologi pengurangan volume dan bau sampah secara ekonomis dan relatif mudah dioperasikan.
T: Lalu kelanjutannya bagaimana? Terutama dalam jangka pendek ini.
P: Dalam jangka pendek sebaiknya mengembangkan sistem pengolahan sampah yang dapat mengurangi volume dan bau sampah. (Tentu saja) Karena saya mengembangkan teknologi hidrotermal di tanah air, volume dan bau ini dapat dikurangi dengan teknologi tersebut, dan produknya dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik-pabrik yang biasa menggunakan bahan bakar padat (batubara).
Jika kita mulai menerapkan pemilahan, produknya dapat digunakan untuk keperluan lain: pupuk organik dari sampah biomassa dan kotoran ternak, pakan ternak dari sisa makanan, bahan bakar padat dan cair kualitas tinggi dari produk buangan industri. Dengan begitu, fasilitas pengolahan sampah "akhir" akan menjadi tempat pengolahan sementara sebelum ditransfer ke tempat lain yang membutuhkan, dan usia pakai TPA model baru ini akan secara praktis menjadi tidak terbatas.
Dari sisi modal, tentu saja butuh dana besar dan saya pesimis bisa ditanggung pemerintah/PD Kebersihan. Jika kita asumsikan pemasukan dari "tipping fee" PD Kebersihan saja, maka BEP (balik modal) baru tercapai kira-kira dalam 7 tahun. Saat ini saya bekerja sama dengan swasta untuk
mengembangkan teknologi hidrotermal ala Indonesia. Doakan tahun ini kami bisa launching perusahaan pengolah sampah ya.
T: Ada saran bagi pemerintah dan atau masyarakat luas?
P: Saran untuk masyarakat sekaligus pemerintah yang membuat peraturan adalah coba pikirkan sampah bukan sebagai benda bau dan kotor serta tidak bermanfaat, tapi sebagai "sumber daya alam yang tidak termanfaatkan".
Jika masyarakat memiliki pandangan baru ini,  sampah tidak akan dibuang sembarangan tapi malahan dikumpulkan untuk kepentingan sendiri. Saya pikir konsep pemilahan dan bank sampah juga sangat bagus, karena memang sampah itu masih bernilai ekonomis jika kita tahu cara memanfaatkannya. Sebagai contoh, sampah HP memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dibandingkan tambang emas, jika kita tahu cara mengekstraknya.
Dari sisi hukum, jika pemerintah dan pembuat peraturan memiliki pandangan baru ini, maka abu sampah/produk pengolahan sampah tidak akan dimasukkan ke dalam golongan B3 yang sulit dan mahal pengolahannya, dan pada akhirnya menciptakan masyarakat yang mendaur ulang sampah secara total.
Semoga skema bisnis yang saya rancang ini akan bermanfaat buat semua. Masyarakat tidak perlu repot-repot memilah sampah, pemilahan akan dilakukan pemulung yang direkrut sebagai pegawai
tetap (dengan gaji, asuransi, tunjangan dll). Barang yang masih berguna akan dikirim ke pengepul untuk didaur ulang, yang tidak bisa dimanfaatkan lagi akan diolah untuk menjadi bahan bakar yang bisa digunakan banyak pihak.


Dipublikasikan oleh: Tribunnews 13 Mei 2013, 17.51 WIB

Senin, 13 Mei 2013

Percakapan rabu sore.


Ini adalah rumah, hampir 23 tahun saya besar disini. Menangis, merengek, ketakutan, senang, dan berbagai suka duka (tapi kebanyakan suka) saya disini. Disini tempat saya merecharge semangat saya kala buntu di kampus. Yap, saya tinggal bersama di rumah almarhumah nenek saya.

Sore ini begitu menarik. Siang saya pulang dan mendapati rumah hanya ada bibi dan kakek. Ibu belum pulang tapi saya begitu merindukannya. Sampai hujan turun dan berhenti lagi ibu baru datang.

Percakapan berawal dari ruang depan, seperti biasa saya pulang minta uang mingguan dan dari situ percakapan berawal. Yang membuat saya senang adalah posisi saya sebagai anak tertua yang mendapat banyak harapan dan saran dari Ibu. Saya harus lulus secepatnya, itu inti dari percakapan di ruamg depan ini, disamping rencana abi yang ingin kuliah di biologi serta kebutuhan ade yang begitu tinggi mengingat dia kuliah di tempat yang tergolong mahal. Kembali, saran saya untuk kedua adik saya itu begitu didengar Ibu. Kalau dulu kerjaan kita adalah bertengkar soal mainan, tapi sekarang posisi saya sudah berubah, masukan saya amat berharga. Sekali-kali saya juga memberi saran pada ibu agar memberi kebebasan untuk kedua adik saya itu. Biarkan mereka bebas memilih dan berkreasi tanpa kekhawairan orang tua yang berlebihan, karena saya percaya pada kedua adikku itu.

Hujan makin membesar, percakapan pindah ke beranda depan, dimana suara percikan air hujan terdengar indah di atas dedaunan halaman rumah. Kali ini bapak menghampiri. Kami bertiga berdiri bersandar di tembok putih depan rumah. Awalnya bapak menanyakan kepulangan Bibi dari menunaikan ibadah haji. Percakapan berlanjut ke cerita kenangan Ibu bapak ketika berhaji setahun lalu. Ada yang membuat saya merasa senyum campur aduk penuh harap.

Bapak : "Bapak mah sono, hoyong kaditu deui bu!" (bapak mah kangen pengen kesana lagi bu!)
Ibu : "Muhun ibu ge, ke weh urang bareng kadituna jeung aa (saya)" (iya ibu juga, ntar aja bareng kesananya sama aa)
Bapak : "Muhun nya endah pami limaan urang bareng berangkat deui, bapak mah alim umroh, tapi hoyong haji deui" (iya indah sekali kalau berlima kesana berangkat bareng, bapak mah gak mau umroh tapi ingin haji lagi)

Dalam hati saya mengamini Amin pak, bu, saya bertekad akan memberangkatkan kita berlima, semoga panjang umur agar impian itu bisa terwujud pak, bu..

Percakapan berakhir, lalu dilanjut ke kebiasaan yang menurut saya sangat mengasyikan. Menikmati secangkir kopi bersama.





Created By: Hibban Fathurrahman (Kakak Saya)