Minggu, 25 Agustus 2013

4 Hal Penghambat Kesuksesan Bekerja

Setiap orang pasti ingin memiliki pekerjaan impian dan mendapat kesuksesan. Namun meskipun mereka memiliki intelektualitas dan antusiasme untuk membangun karier, banyak dari mereka yang tidak berhasil meraih kedua hal tersebut. Hal ini disebabkan, "Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan, dan berakibat pada hancurnya pekerjaan impian Anda. Bahkan mungkin target pekerjaan impian pun tidak tercapai," ungkap Kathy Caprino, career executive coach, dalam artikelnya yang berjudul Top 4 Reasons Why Most Career Dreams Fail.

Beberapa kesalahan yang berakibat pada hancurnya pekerjaan impian tersebut antara lain:

1. Melakukan hal-hal yang salah untuk mendapatkan yang diinginkan
Banyak orang tidak bisa mengidentifikasi apa yang benar-benar mereka inginkan dalam hidup mereka. Terkadang emosi membuat Anda tidak bisa berpikir jernih dalam hal pekerjaan. Namun, ada beberapa orang yang benar-benar memahami tujuan hidup mereka, dan dapat mengartikulasikan dengan jelas arah tujuan mereka, dan melakukannya dengan baik. Hanya saja, di antara mereka masih banyak yang tidak bisa mengambil langkah yang tepat untuk mencapainya.

"Misalkan, banyak orang terutama perempuan yang mengalami stres saat bekerja. Dalam kondisi putus asa mereka memutuskan untuk berwirausaha. Ini tidaklah salah, namun sebaiknya tidak dilakukan sebagai pelarian, dan berharap tidak akan menemui hambatan atau bebas stres. Tidak semua orang bisa sukses dalam berwirausaha terutama jika mereka hanya membuatnya sebagai pelarian. Wirausaha juga membutuhkan komitmen dan usaha keras," tukasnya.
Sebenarnya mereka tahu apa yang mereka inginkan, tapi salah mengambil langkah untuk mendapatkannya. Setelah salah langkah dan gagal, banyak orang yang menyerah dan berhenti bergerak maju.

2. Terlalu cepat menyerah
"Kita semua tahu, banyak orang yang ingin memberikan kontribusi kepada dunia dengan cara yang berbeda. Namun masalahnya, mereka ingin melakukannya dan diakui sekarang juga. Mereka tidak sabar untuk berjuang mewujudkannya, dan menginginkan cara yang instan tanpa membuat komitmen," tukas Caprino. Orang-orang yang berada di bagian tertinggi dalam perusahaan, dan memiliki kontribusi yang besar bagi orang lain, sebenarnya juga memiliki komitmen jangka panjang. Mereka telah bekerja selama bertahun-tahun untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian untuk mencapai posisi tersebut. Mereka sudah menunjukkan komitmen dan keberanian yang luar biasa untuk melawan ketidakmampuan dan ketakutan mereka agar mereka lebih sukses. Sadarilah, tidak ada kesuksesan yang instan, karena kesuksesan butuh kerja keras dan komitmen untuk mewujudkannya. Jadi jangan terlalu cepat menyerah dan berhenti berusaha untuk mendapatkan kesuksesan Anda.

3. Karier dan "panggilan jiwa"
Pekerjaan dengan panggilan jiwa sangatlah berbeda. Banyak orang berpikir karier mereka adalah panggilan jiwa. Seringkali panggilan jiwa bukanlah dalam bentuk pekerjaan ideal, melainkan hobi yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang. Kunci untuk menciptakan karier yang memuaskan adalah dengan menemukan jalan untuk membuat Anda bergairah, terarah, dan termotivasi untuk menjadi apapun yang ingin Anda raih. Berhentilah mengharapkan apa yang dimiliki orang lain, dan ciptakan versi terbaik diri Anda.

4. Terlalu takut melangkah
Kendala terbesar yang sering dihadapi dalam mencapai impian karier adalah ketakutan atau ketidakmauan untuk melakukan langkah yang besar. "Kenyataannya, Anda tidak dapat melangkah dari titik A ke Z tanpa mengubah diri Anda sendiri," tambah Caprino. Untuk memiliki karier yang bagus, Anda harus berani mengambil langkah maju, berani ambil resiko, dan memperluas diri Anda jauh melampaui zona nyaman Anda dalam bekerja. Lakukan saja beberapa langkah positif yang bisa membantu Anda mencapai kesuksesan.

Sumber:
http://www.kompaskarier.com/tips/rdunia/.xml.2012.01.25.10554477/4-Hal-Penghambat-Kesuksesan-Bekerja

Jumat, 16 Agustus 2013

Tuti Marini Puspowardojo berjuang demi pendidikan anaknya

B.J. Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara, dari suami istri Alwi Abdul Jalil Habibie dengan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ia adalah orang yang bertanggung jawab atas lahirnya Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan juga pesawat terbang buatan Indonesia yaitu N-250. Beliau juga memegang banyak paten di industri penerbangan dan juga pernah menjadi Presiden RI ketiga.
Kesuksesan B.J. Habibie tidak bisa lepas dari perjuangan ibunda tercinta R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Tuti Marini lahir pada tanggal 10 November 1911 di kota Yogyakarta. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. Tradisi intelektual telah ditanamkan oleh orang tuanya sejak dini disamping pengajaran keagamaan serta nilai-nilai tradisi yang dimiliki sebagai warisan leluhur tetap dipelihara.
thumbtuti-mariniPada tahun 1948, Alwi Abdul Jalil Habibie dipromosikan menjadi Kepala Pertanian Indonesia Timur yang berkedudukan di Makassar. Mereka tinggal di Jalan Maricaya (Klapperland). Di seberang jalan kebetulan bermarkas pula pasukan Brigade Mataram yang dipimpin oleh Overste Soeharto. Pasukan Brigade Mataram kebanyakan adalah keturunan Jawa sehingga mereka sering bertamu ke rumah Alwi Abdul Jalil Habibie.
Pada tanggal 3 September 1950, Alwi Abdul Jalil Habibie mendapatkan serangan jantung pada saat bersujud sholat Isya. Kakak B.J. Habibie bernama Sri Sulaksmi berlari sambil menangis ke asrama Brigade Mataram meminta pertolongan dokter. Kemudian Overste Soeharto dan Dokter Tek Irsan datang ke rumah Alwi Abdul Jalil Habibie. Tapi sayang, nyawa Alwi Abdul Jalil Habibie sudah tidak tertolong lagi.
Tidak lama setelah suaminya meninggal, Tuti Marini memutuskan bahwa B.J. Habibie harus segera pergi ke Jawa untuk sekolah. Beberapa tahun kemudian Tuti Marini merasa tidak tenang tinggal di Ujungpandang dan memutuskan untuk sekeluarga pindah ke Bandung. Rumah dan kendaraan di Ujungpandang terpaksa dijual. Dengan uang tersebut Tuti Marini membeli dua rumah dan sebuah mobil di Bandung. Satu rumah dijadikan tempat tinggal, dan satu lagi dijadikan kost anak laki-laki.
Tuti Marini bertekad agar anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan semaksimal kemampuannya, termasuk ke luar negeri. Ny. Tuti Marini sudah berjanji kepada almarhum suaminya untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Ia berjuang keras dengan segala daya upaya untuk membiayai sekolah Habibie di Jerman. Tuti mendirikan perusahaan bernama Srikandi NV yang bergerak dibidang ekspor-impor. Tuti dengan gesitnya membangun usaha dengan memanfaatkan relasi-relasi yang ia miliki. Tanpa kenal lelah ia kadang menyetir mobil sendiri dari Bandung ke Yogyakarta,dan dari Bandung ke Jakarta pulang pergi. Semua ini ia lakukan demi pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
pesawat-n250Perjuangan ibunda Habibie ini tidaklah sia-sia. Sekarang bangsa Indonesia merasakan manfaat besar hasil perjuangan beliau dalam mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya. Anak beliau yang paling terkenal adalah B.J. Habibie yang membangun industri pesawat terbang indonesia dan bersama staf dan rekan-rekan IPTN berhasil membuat Pesawat N-250 Gatot Kaca.
Mungkin B.J. Habibie kurang dikenal sebagai seorang entrepreneur tetapi beliau adalah seorang inovator yang sangat dihormati. Mental entrepreneur dan inovator sangatlah mirip. Kita bisa lihat Thomas A. Edison selain inovator beliau juga seorang entrepreneur. Contoh lain Steve Jobs, Bill Gates, Bob Noyce, Gordon Moore, Sehat Sutardja, Uripto Widjaja, dll. Mereka adalah inovator/entrepreneur yang berhasil dibidang teknologi. Masih banyak contoh lain yang sudah memberi manfaat besar bagi masyarakat tetapi nama mereka kurang dikenal. Itulah sebabnya perjuangan Tuti Marini juga menjadi bagian dari cerita Entrepreneur Butuh Ibu.



Sumber
- Ibu Indonesia Dalam Kenangan oleh Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk. Diterbitkan oleh Bank Naskah Gramedia bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia, 2004

Jumat, 09 Agustus 2013

"FILOSOFI PIDI BAIQ DI ATAS MEJA PUJASERA POLBAN" | Interview Singkat |

BANDUNG (25/05/12) - Pidi Baiq tidak perlu mendatangi gedung terbesar dan termahal di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) untuk menjadi seseorang yang berkesan bagi generasi muda kampus tersebut. Cukup dengan menghadiri sebuah undangan untuk show di kantin Pujasera POLBAN, Pidi Baiq yang akrab disapa "Surayah" ini (mungkin sengaja) datang terlambat ke kantin termurah se-Bandung Raya itu. Mungkin karena menurutnya, itulah dirinya. Dirinya yang tetap ditunggu walau acara jadi ngaret sampe 2 jam lebih. Dirinya yang tetap membumi walau pikiran melangit. Dirinya yang selalu menghimbau kita semua bahwa manusia adalah miniatur alam semesta, lebih luas dari cacian, lebih dalam dari pujian. Iya. Itu twit favorit beliau yang selalu muncul di setiap akhir sesi tanya jawab dengannya via Twitter @pidibaiq

Mantan vokalis grup band The Panasdalam yang aktif juga dalam menulis buku tersebut sangat tau bagaimana cara membuat panggung kecil ukuran dua kali dua setengah meter menjadi sebuah mini-stage yang asik. Di sela-sela menyanyikan beberapa lagu, beliau selipkan beberapa lantunan dongeng kocak (tapi inspiratif) yang sukses menyegarkan semua pengunjung yang hadir. Entahlah itu sebagai penampilan solo, pertunjukan sit-down comedy, atau dakwah musikal. Semua terasa menyatu dalam sebuah kemasan art-performance yang sederhana namun hangat, dan cukup memuaskan (apalagi acara ini gratisan). Satu hal yang pasti, saat itu panggung adalah milik Surayah Pidi. PUJASERA Polban dihanyutkan oleh pesona-nya sebagai seniman yang sedang populer sebagai "mantri curhat" anak-anak remaja di Twitter.

Turun dari panggung, Surayah duduk di salah satu meja untuk sekedar menghirup segelas kopi hitam dan rokok kreteknya. Sebuah wawancara non formal yang lebih mengarah ke ngobrol-ngobrol santai lintas topik ini terjadi di selama sekitar 30 menit. Beliau meladeni setiap pertanyaan dengan jawaban yang mengagetkan, terkesan asal bicara, dan cenderung kontroversial, namun semua itu kami lahap dengan sebuah tawa yang melebur dengan tawa lainnya. Intinya saat itu kami semua sedang belajar bersama. Berbagai jawaban spontan dan kental akan humor itu, bisa jadi adalah sebuah bukti, bahwa kini Surayah sedang "menyulap" satu meja tongkrongan ini menjadi "panggung pentas" kedua untuk dirinya. Mungkin jika salah satu di antara kami tidak ada yang melontarkan pertanyaan, maka beliau akan terus berdongeng. Namun semua cukup menarik untuk disimak :)


*** *** *** *** ***


Yah, kenapa Ayah gak suka sama sistem sekolah zaman sekarang ??
Yaa, aku tidak suka saja sama ketatnya peraturan sekolah. Kalo sesuatu yang teratur mah ga apa-apa, tapi kalo jadinya malah terlalu diatur sama sekolahnya, saya ga suka. Gini deh, siapa sih orang yang mau datang ke tempat yang di mana dia tau bakal menjadi seorang pecundang di sana. Datang untuk diberi tugas yang tidak kita sukai, kemudian dimarahi, disetrap, dan sebagainya. Sekolah mah bagus, tapi metode pengajarannya diubah atuh. Itu menurut aku, entah ya kalo kata Depdiknas mah.

Sewaktu Ayah jadi dekan di ITB, Ayah melakukan perubahan metode gak ??
Saat aku jadi dekan, di ruang dekan aku sama mahasiswa bisa merokok bersama. Mahasiswa mah malah suka mintain uang, minta rokok juga (tertawa). Karena menurutku, mahasiswaku adalah kawan-kawanku (serius). Dengan begitu, ketika aku ga minta dihormati, ya mereka jadi santai, ga kaku dan takut sama saya. Tapi justru dari situ kita jadi lebih mudah memahami esensi dari saling menghormati.

Ayah sekarang udah jadi pemusik, penulis, pelukis, komikus, seniman, seminator, bahkan pernah juga jadi dekan. Lalu hal apalagi nih yg Ayah pengen buat ??
(berbicara lantang) Aku pingin menggalakkan "Break-Dance Islami". (tertawa) Eh, emang aya kitu break-dance Islami ??? Atau mendirikan "TK Atheist". Zaman sekarang kan banyak orang tua yang atheist, jadi kalo anaknya mau jadi atheist kaya orang tuanya, ya sekolahnya mending di TK itu (tawa meledak). Kan TK agamis yg lain udah pada ada, TK atheist belum ada tuh, siapatau bisa jadi bagus. Kan di Indonesia mah, lembaga pendidikan suka ngebawa-bawa nama agama. Misalnya : Islam, bari jeung sikap orang-orangnya enggak Islami. Namanya weh yang hanya dijunjung terus. Hmm. Selain itu, aku juga pengen membuat "Rumah Penampungan Anak Bolos Sekolah" (kami semua kaget dan tertawa). Yaa, supaya mereka yang bolos ga luntang-lantung, kasian kan. Mending diarahkan ke kegiatan yg lebih baik selama mereka bolos (kami tertawa, Pidi Baiq enggak).

Siapa sih sosok yang Ayah idolakan ??
Kalau diriku sebagai penulis, dari aku muda dulu aku mendapat banyak inspirasi dari macam-macam penulis. Ketika aku membaca karya banyak penulis, dari sana aku sadar bahwa sebetulnya mereka telah mengajarkan aku, agar tidak menjadi dirinya. Terus, aku setiap datang ke toko buku, aku tertarik untuk bikin buku yang menentang judul-judul buku yang ada di toko (dalam konteks menandingi isinya). Karena aku juga ga kepengen mengikuti buku-buku yang udah ada. Saat ada buku tentang kitab zaman dulu seperti Kitab Sutasoma, aku tandingi sama buku-ku : "Al-Asbun". Ketika buku-buku tentang FPI lagi marak, aku bikin tandingannya : "Front Pembela Islam-Kristen-Hindu-Budha". Ketika Lia Aminuddin bikin buku berjudul "Kingdom of Heaven", aku tandingi dengan buku-ku : "Kingdom of Have Fun". Terus, pas MUI terus-terusan bikin fatwa, aku bikin saingannya si MUI, judul bukunya : "MOU" (baca : em~ou~yuu). Ga cuman dalam masalah buku aja. Ketika ada isu tentang bikin negara sendiri, aku bikin juga "Negara Panas Dalam". Saya sering menentang apa yang orang-orang lakukan.

(tiba-tiba Surayah berdongeng)
Dulu aku pindah SMA empat kali, dipecat terus dari sana-sini. Dulu aku kan geng motor, pasti dipecat atuh dari sekolah (tertawa). Dari dulu aku emang terbiasa menentang segala sesuatu. Sering berkelahi. Karena buat aku, kalah-menang mah itu teknis. Kalo aku kalah dalam berkelahi, mungkin aja akunya lagi kondisi sakit (tertawa). Tapi seorang ksatria itu kan diukur dari seberapa keberanian dia mau bertarung. Kita harus berani menentang kalo hal tersebut harus dilawan. Dalam artian, kita jangan seperti negara ini, yang malah jadi negeri "latah kebelinger". Negeri ini selalu ingin sama seperti apa yang negeri luar lakukan. Ga berani "menentang", terus aja terbawa-bawa oleh luar negeri.

(Surayah meluaskan topik bahasan)
Yang lebih parah lagi, udah mah budaya kita ini negeri "latah kebelinger", budaya lain di negeri ini yang sama "kampungan"-nya, yaitu orang-orangnya suka memamer-mamerkan kekayaan. Parahnya ada yang lewat televisi lagi, seperti yang kita lihat, pernikahannya Anang & Ashanti kemarin. Sadar ga kita kalo Indonesia ini negara miskin, pantes ga kita kaya gitu ?! Untuk apa nikahan mewah seperti itu ada di TV ?! SBY juga, udah tau dia presiden, kok masih foya-foya bikin album rekaman. Walaupun pake duit dia pribadi, ya sadar kondisi heula atuh harusnya (serius).

Apakah Ayah merasa sebagai orang Indonesia ??
Aku mah bukan warga negara Indonesia. Aku mah warga negara dunia. Di mana pun aku berada, maka di sanalah negaraku. Di mana aku bisa senang, maka di sanalah negaraku. Dan aku selalu mencintai negaraku. Aku mencintai Indonesia, dan juga mencintai Malaysia, Brunei, Thailand, China, Belanda, Inggris, AS, dan semuanya. Karena sesungguhnya cinta-ku ini menembus batas territorial. Kalo aku, pengennya "rahmatan bil alamiin", kalo kamu mah, mungkin "rahmatan bil Indonesia" (tawa meledak). Nah justru itulah, karena ada orang-orang yang sentimental tentang nasionalisme inilah yang membuat terjadinya perang. Karena sebuah nasionalis, tidak akan terjadi tanpa adanya "nasi", betul kan ?! Ya nanti jadinya "onalisme" (semua tertawa, Pidi Baiq membakar rokoknya).

Rata-rata Islam di Indonesia kan Islam "abal-abal", bagaimana caranya agar orang-orang yang seperti itu, atau dari yang atheis, menjadi punya keyakinan terhadap Tuhan ?? (Pertanyaan dari teman saya Samudera Avicenna; dia ada di meja yang sama dengan saya)
Aku punya seorang teman yang mungkin kurang percaya adanya Tuhan. Suatu saat dia melihat aku sedang shalat, rupanya dia mempertanyakan keimanan saya.
Dia bilang padaku :
"Heh Pidi !!! Bagaimana kalau pas kau mati ntar, lalu Tuhan yang kau imani itu ternyata tidak ada??”
Kemudian aku jawab :
"Kalau aku mati, ternyata Tuhan itu tidak ada, maka saat itu tinggal aku buang saja keyakinan aku itu. Tinggal gitu aja, repot amat. Sekarang aku tanya kau balik, kalau pas kau mati ternyata Tuhan itu ada, kau mau pinjam keyakinan ke siapa nanti ???” (semua tertawa)
Lebih baik aku bawa uang sebanyak-banyaknya ke atas gunung. Masalah di puncak sana nanti ada toko apa enggak, ya biarin aja, itu urusan nanti, ga rugi kan ?! Di akhir percakapan sama dia, aku bilang aja : "Apa sih ruginya kamu percaya Tuhan...."

Ada ga masyarakat yang bilang kalau Ayah ini gila ??
Aku mah tidak gila, enak aja. Itu justru masyarakat yang gila, aku mah enggak gila (tertawa). Perbedaan antara orang gila dan orang waras mah, bisa diliat dari masalah buang sampah aja, yang gampang. Gini, masyarakat waras selalu membuang sampah sembarangan, nah justru orang gila mah enggak. Iya kan?! Orang gila mah membawa-bawa sampah di atas kepalanya (tertawa). Atau jangan-jangan kita udah sama gilanya (tertawa) ?!! Sama gilanya seperti orang-orang yang memamerkan kekayaannya seperti tadi. Sebetulnya, agar apa sih dia harus seperti itu segala ?! Atau seperti tujuan orang-orang yang membeli mobil mewah. Karena ketika seseorang membeli mobil mewah, biasanya dia pasti bakal mendatangi tempat-tempat yang jarang ada mobil mewahnya juga. Agar apa coba ?! Iyaa, supaya ketika dia berada di lingkungan yang berisi orang-orang yang tingkat ekonominya dibawah dia, dia disebut ‘hebat’ sama orang lain. Ah atuh, mental seperti itu mah, udah nyaris sama dengan seseorang dari desa yang maghrib-maghrib pake kacamata hitam sambil masang walkman di telinganya, dan jalan-jalan keliling desa. Agar apa ?! Ya agar satu desa tau gaya dia, agar dia disebut hebat. Jadi siapa yang gila?? (tertawa)

Jadi, apa harapan ayah terhadap generasi muda saat ini ??
Menjadi dirinya sendiri yang kompak dengan lingkungannya. Sehingga bisa memposisikan diri dengan baik. Dan membuka pikiran juga. Bahwa kebenaran itu kan relative, gimana posisi dan lingkungannya juga. Keadaan harus diperhatikan juga. Kalau dalam Islam, zaman dulu kan siwak dipake tuh. Nah, kalo pasta gigi udah ada dari zaman dulu, ya bukan ga mungkin Nabi Muhammad juga bakal pake pasta gigi. Jadi kita jangan jadi kaku oleh hal-hal yang hanya sifatnya "simbolis" semata. Apalagi kalo dalam hal keagamaan. Kata kunci di sini adalah "esensinya", bukan pada "simbol-simbolnya" semata. Tapi kan zaman sekarang mah orang-orang banyaknya justru masih tetep weh, pada "simbolnya". Jadi generasi muda juga kudu bisa pro-aktif atuh, kudu cerdas, kritis, kreatif. Apalagi kalo bicara dalam segi seni dan budaya mah, sampai kapanpun, guru adalah masa lalu, dan murid adalah masa depan. Jadi harusnya, guru jangan membawa murid kepada si "masa lalu" hanya karena persepsinya dan posisinya. Jangan terjebak sama masa lalu. Ibarat lainnya, misalnya hari ini kamu nyatakan cinta pada seorang cewek, dan ternyata jawabannya kamu ditolak, nah terus besoknya kamu masih nyatain cinta lagi, ya artinya kamu udah bergerak ngikutin masa lalu (walaupun kejadian itu baru 24 jam yang lalu).

Saya jadi inget nih. Ayah pernah nge-twit, bahwa "Apa yang orang kejar dari pacaran itu tidak lain adalah masa akhir si hubungan itu sendiri. Bisa berarti perpisahan, atau berarti ke jenjang pernikahan..." Nah yah, jadi pacaran teh enaknya gimana ???
Anda tahu konsep pacaran ?! Tugasku sebagai pacar, adalah untuk membahagiakan dia. Bukan untuk menuntut dia agar membahagiakan aku. Kalau aku menuntut kebahagiaan dari pacarku, berarti aku lemah. Karena artinya kebahagiaanku ditentukan oleh hal dari luar diriku. Aku menjadi pacarnya untuk menjadikannya bahagia. Begitu pula dengan pacarku, yang tugasnya membahagiakanku. Jadi, tugasmu adalah membuatnya senang. Percayalah, kau tidak akan pernah takut dia lari darimu kalau kau memang membahagiakannya. Kau juga tidak akan pernah cemburu. Karena biasanya, alasan kita cemburu itu karena kau tidak percaya diri. Kau takut pada dirimu sendiri, apakah kau sudah membahagiakannya atau belum, sehingga kau takut dia lari dan mencari orang lain. (para mahasiswa jomblo di meja tersebut serasa mendapat mencerahan) 

Sebagai penggagas "Front Pembela Islam-Kristen-Hindu-Budha", agama apa yang Ayah pilih ??
Aku pilih Islam, (kemudian mengecilkan volume suara) tapi bukan Islam-nya Mamah Dedeh (saya tertawa). Karena ketika ada yang nanya : "Ayah kenapa ga pernah masuk TV ??", saya selalu menjawab : "Saya lebih kepengen masuk surga" (semua tertawa). Di alam semesta, Tuhan itu adalah zat aktif dan juga zat pasif. Sehingga buat aku, kadang terasa tidak ada (tidak nyata). Contohnya, ketika buku karya saya lagi dibaca sama orang yang berada di Bengkulu. Aku-nya mah ga ada di Bengkulu, buku aku doang yang ada di Bengkulu. Aku ada di sana dalam bentuk opini, pemikiran, analisa aku, dan lain-lain. Contoh kedua, ketika aku memakai komputer, si Bill Gates-nya kan tidak ada di dalam komputer. Tapi Bill Gates ada sebagai zat pasif yang memberikan fasilitasnya pada aku. Kalau hasil design aku pake komputer itu jelek, aku tidak bisa menuduh Bill Gates, ya itu mah kemampuan aku-nya aja yang belum maksimal (topik bahasan ini penuh analogi, perlu dicermati secara khusus oleh pembaca).

Kita kan dituntut berpikir bebas, bagaimana pendapat Ayah tentang Jaringan Islam Liberal ?? (Pertanyaan kedua dari Samudera Avicenna)
Jamaah Islam Liberal itu aneh, katanya liberal, tapi kok menentang FPI ?! Aneh dong. Kalo emang mereka liberal harusnya mereka membebaskan FPI, bukan menentang (tertawa). Yaa, karena di belakang Jaringan Islam Liberal itu ada uang, iya kan ?! Kalo ga ada uang mah ga akan mungkin bikin gerakan gitu, uang dari mana emang ?! Hmmm, gini yah, paham-paham seperti liberal, komunis, dan lain-lain itu kan bikinan manusia. Bisa jadi sebuah paham ideologi itu benar, jika tadi, jika keadaan dan lingkungannya juga sesuai dan cocok untuk itu. Jangan-jangan paham liberal atau demokrasi itu bisa benar jika diterapkan di saat yang tepat, jangan-jangan sosialias juga bisa benar untuk Indonesia. Tapi kan zaman sekarang Indonesia dengan demokrasi malah ga maju-maju. Sok araraneh nyak, sebenarnya semua itu sudah mudah, cuman suka dipersulit.

Kedepannya, Ayah punya rencana apa?
Aku tidak pernah punya rencana. Bagaimanapun juga, kita tak pernah ada di masa depan. Karena kenyataannya, kita selalu berada di hari ini, yang harus lebih baik dari hari kemarin. Gitu aja, simpel.

Ayah sepertinya tidak pernah stress yah. Kapan ayah terakhir merasa stress??
Aku pernah stress sewaktu Barcelona dikalahkan Chelsea (semua spontan tertawa). Iya, kenapa ?! karena Ibuku pendukung Chelsea, apal mereun doa Ibu tea euy, selalu mujarab (tawa meledak) !!! Aku dan Ibuku beda rumah, waktu itu aku telepon ibuku...
Pidi      : "Ibu nonton Chelsea?"
Ibu      : "Iya!"
Pidi      : (dalam hati) "Waduh" | "Ibu berdoa biar Chelsea menang ga??"
Pidi      : "Iya!"
Pidi      : (dalam hati) "Wah celakaaa…. @#$&%#&^$@#!!!!"

Aku waktu nonton pertandingan bola itu deg-deg’an bukan karena Barcelona kalah. Tapi kalau Barcelona menang euy, aku disebut durhaka sama Ibu gak ya... (semua tertawa)

Kenapa Ayah malem ini mau tampil di POLBAN ??
Teuing, aing dititah kadieu! Nya kadieu weh…. (*gubrak*)

Hmm, Yah. Apakah aktifitas bernyanyi dan berbagi pemikiran seperti tadi menurut Ayah udah bisa disamakan dengan berdakwah ??
Ada dalil yang pernah kubaca : "Kalau engkau punya ilmu tapi tidak disampaikan, siap-siap saja menghadapi api neraka". Itu saja prinsipku. Aku juga sering menyampaikan pada orang-orang yang pola pikirnya kaku. Aku bahas sama mereka tentang pendidikan di sekolah yang dibuat untuk menjadikan mereka sebagai buruh. Di mana ijazah menjadi tiket orang-orang untuk melamar kerja, sehingga mereka semua mengantri hanya untuk menjadi bawahan. Orang-orang kaku seperti itu banyak dipengaruhi oleh budaya, misalnya pengaruh umum bahwa wanita cantik itu harus berambut panjang. Harusnya mereka menjadi dirinya sendiri. Manusia kan ga semuanya terlahir untuk menjadi bawahan atuh. Ibaratnya gini, kalau kau seekor kucing, janganlah belajar menggonggong hanya karena menggonggong sedang trend. Atau kalau kau seekor bangau, janganlah kau repot-repot ke pasar hanya untuk membeli loreng agar kau terlihat seperti harimau. Lebih baik kau tetap menjadi bangau. Kalau dirimu dianggap aneh karena tidak mengikuti trend, lebih baik kau selaras dengan lingkungan agar kau tetap hidup. Saat ada orang menyebut dirimu jelek, aku tidak pernah marah karena dia sesungguhnya memberitahu aku tentang kenyataan. Begitu juga ketika ada orang yang iri kepadaku, ya aku harus bangga karena aku akan selalu menjadi orang yang menang di mata dia. Kalau ada yang membenci aku ya biarin aja, biarlah dia menjadi seorang pembenci. Kalo kita pake parameter pendapat umum masyarakat sekarang, ketika kita menjelma jadi tikus kita pasti gamau tinggal di got karena kotor dan jorok. Padahal secara kodrat, selokan dan got adalah tempat terbaik untuk tikus...


"...maafkan juga dirimu sendiri, untuk tidak mengulang kembali hal-hal buruk yang tidak baik bagi hidup dan kehidupanmu...." (PIDI BAIQ on Twitter)


*** *** *** ***


*** BERSAMBUNG | TO BE CONTINUED | CONTINUARÁ | VERVOLG | FORTSETZUNG | SUITE | CONTINUA | FORTSATT ***


-Bobbie Rendra-, (Officially assisted by Yongki Yessa)
*konten dari hasil wawancara telah mengalami proses editing, tanpa izin Surayah karena susah dihubungi*
bobbrockzbillie@gmail.com
Facebook 

Rabu, 07 Agustus 2013

Ahli Geologi: Indonesia Mampu Kelola Tambang


Press Release IAGI : Indonesia Mampu Mengelola PSC yang Habis Kontrak
Indonesia Mampu Mengelola PSC yang Habis Kontrak
Kepercayaan terhadap kemampuan dan potensi yang dimiliki anak bangsa harus diperlihatkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah memberikan hak pengelolaan blok migas asing yang sudah selesai masa kontraknya kepada perusahaan minyak nasional.
‘’Kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sangat mampu untuk mengelola blok migas dimanapun,’’ kata Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari di Jakarta, Selasa (23/10/12). Persoalan finansial juga tidak menjadi masalah, karena semua fasilitas untuk memproduksi minyak yang sudah habis masa kontraknya, sudah terbayar.
Dalam beberapa pekan belakangan ini, muncul perdebatan mengenai siapa yang pantas untuk mengelola Blok Mahakam yang akan berakhir pada 31 Maret 2017 nanti. Meskipun masih cukup lama tetapi ancang-ancang untuk memperebutkan pengelolaan blok tersebut sudah dimulai.
Di satu sisi ada kelompok kritis yang menginginkan agar pengelolaan blok yang habis masa kontraknya diberikan sepenuhnya kepada perusanaan nasional, khususnya Pertamina. DI pihak lain, banyak orang pemerintah yang masih berpikir untuk tetap memberikan blok tersebut kepada asing.
Menyikapi perdebatan tersebut, Rovicky tetap berpendirian bahwa semestinya diberikan ke perusahaan nasional. Bagi dia tidak alasan kontrak pengelolaan blok itu diperpanjang atau diberikan kembali ke perusahaan asing.
Menurut Rovicky, banyak keuntungan yang diperoleh jika pengelolaan dipegang oleh perusahaan nasional. Pertama dari sisi pendapatan, karena dikelola oleh perusahaan nasional, maka hasil keuntungan tidak akan lari keluar negeri. Apalagi jika pengelolaan diberikan kepada Pertamina, maka negara dan rakyat yang akan diuntungkan.
Kedua dengan pengelolaan di tangan perusahaan nasional berarti memberikan peluang kerja yang lebih luas kepada tenaga kerja Indonesia. Ketiga yang tidak kalah penting adalah menjamin bahwa produksi minyak dan gas itu untuk kepentingan domestic. ‘’Security of supply akan lebih terjamin,’’ kata Rovicky.
Dalam konteks yang lebih luas, Rovicky memandang bahwa pengelolaan sumberdaya alam oleh persauaan domestic itu sekaligus juga merupakan strategi untuk mencapai ketahanan energi. Masa depan dunia salah satunya adalah ketahanhan energi, sehingga kita perlu mengamankan penggunaan energi dalam negeri kita sendiri.
Secara hukum, blok yang sudah habis masa kontraknya itu dikembalikan kepada negara. Di sini pemerintah akan menentukan apakah kontrak tersebut diperpanjang atau tidak. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, hampir semua kontrak yang habis masa kontraknya diperpanjang lagi, termasuk Blok Mahakam yang dulu berakhir pada 31 Maret 1997 dan kemudian diperpanjang.
Kini, kata Rovicky, dalam masa pemerintahan yang demokratis ini saatnya menempatkan nasionalisme digaris terdepan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat. ‘’Nasionalisme itu kita buktikan dengan memberikan blok yang habis masa kontraknya ke perusahaan nasonal,’’ katanya.
Terkait dengan itu, IAGI akan mengadakan diskusi panel bertajuk ‘Nasionalisasi Sumberdaya Alam’ pada 28 Oktober 2012 di Aula Mandiri Kampus UI Depok. Diskusi yang mengusik nasionalisme di bidang migas itu sekaligus untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke 84.
(iagi.or.id)

sedikit cerita dari Hibban Fathurrahman

SIM C



Ada fakta unik tentang keluargaku.Lebih tepatnya, aku, kedua adikku, dan Bapak. Hal tersebut adalah tentang kado spesial di hari ulang tahun yang ke-17. Kalo kata anak gaulnya mah sweetseventeen. Adikku Hasby (Abi) baru saja berumur 17 tahun beberapa hari lalu. Jadi genap lah semua anggota keluarga kami dibilang sudah dewasa. Dia mendapat kado spesial dari Bapak dan kado tersebut yang menjadi hal unik untukku dan kedua adikku. Kado tersebut bukanlah barang mewah atau mahal yang biasa diidam-idamkan remaja seusianya.

Surat izin mengemudi C (SIM C) lah hadiah tersebut. Bukti betapa sayangnnya Bapak pada keluarga. Bukan hanya kebahagiaan saja yang Bapak kasih untuk keluarga, tapi dia mencoba melindungi kami. Kado itu Bapak berikan karena dia tidak menghendaki kami berkendaraan tanpa lisensi. Istilahnya kami berkendaraan secara sah tanpa takut juga ditilang Pak Polisi, karena kebanyakan seusia kami serta teman-teman sepergaulan rata-rata banyak berkendara tanpa SIM, akhirnya jika terdapat razia Rupiah pun bisa menghilang.

Ketika menghadiahi kado tersebut saya jadi tersenyum tentang sifat bapak ini. Kadang saya jengkel dengan ketegasannya, tapi itulah rasa kasih sayang dia. Sejenak saya pun jadi ingat pada hari ulang tahun ke-17, pada hari tersebut bapak menyodorkan formulir pembuatan KTP dengan maksud agar bisa sesegera mungkin bisa membuat SIM. Tanggal kadaluarsa SIM saya pun sesuai dengan tanggal lahir saya 30 Desember.

Semoga kedua adikku menyadari hal tersebut. =)




http://cheeblo.blogspot.com/2010/07/sim-c.html

Selasa, 14 Mei 2013

saya + 41 = science one '11




teruntuk rekanku disana, nan jauh. bukan karena konstelasi pelangi yang baru saja kulihat saat hujan reda, bukan karena sosok incubus yang salah masuk kamar perjaka semalam, bukan karena buah delima terlalu masam yang ku makan tadi pagi, tapi karena sebuah ruangan berisi mozaik klasik kita yang terangkum dalam sebuah ruang bernama kenangan, yang terus saja menggedor imajiku untuk mempenakan kalian, dan teruntuk kalian nikmatilah melulu sahaja konstatirku tentang kalian. berkenankah? terimakasih. dan untuk kesekian kalinya saya ingin menjadi agak puitis dengan mengganti sudut pandang "saya" menjadi "aku".
......
aku menggedor batas nalarku untuk mencari kunci konstatir tentang kalian...
nama pertama yang ku temukan itu,
anggit tri h : yang dengannya aku selalu ingat beberapa kata darinya, "apasih,,apasih", dengannya ia selalu mempunyai pendirian tegak tentang pemikiran dan pribadinya yang "unyu" (maaf, so raditya dika)
ayu sandiati : aku melihat sosok transendental wanita pada dirinya , aku pikir, aku melihat sosok berani dari dirinya walau kutahu ia bukan joan of arc.
denis apriliandi : sehingga aku menemukan pemikiran_pemikiran out of box, tentang kesekuleran sekolah, dan keutamaan kebebasan.
dewi wisudawati : dan bukanlah nalarku untuk mengubah kelembutan dan rasa kasih sayangnya yang tulus terhadap suaminya kelak, dengan terus mencoba mendekatkan diri pada Allah karena ia tidak mau dipoligami.(hehe, peace)
dian indriani : yang dengannya aku menemukan sosok religius dengan kecerdasan logika dan perasaan diatas rata_rata
eti nuraeni : yang dalam kediamannya ia ingin tampil selalu lebih baik daripada apa yang orang persepsikan terhdapnya
fajar anur rahman : dengan kemampuan logikanya yang membawahi alam perasaan, aku melihat sosok tidak biasa, dari seorang yang apa adanya itu luar biasa.
feisal pratama mandala : anak muda yang terkadang mempunyai kebijaksanaan orang berumur, aku melihat darinya sosok logika dan pemikiran yang hampir berimbang dalam memandang setiap masalah, walau kebanyakan perasaannya lah yang menyelimuti logika logikanya yang eksaktik.
fikri mochamad feisal : dan dengan kecerdasan_kecerdasan intelijensianya aku takjub akan pengetahuan eksaktik maupun agamis yang dia miliki untu bangsaku.
hani lestari : aku melihat sosok "mamah dedeh" pada dirinya, kecerdasan perasaan yang begitu menggebu, danb dari hati terdalam aku minta maaf atas kejadian di laboratorium kimia.
hani permata : dan dengannya kefeminimitas diciptakan dari paras ayunya, dengan letupan-letupan logika sederhana darinya.
hasby mr : dan untuk kegilaan dimasa depan yang akan anda rasakan, cobalah bertanya padanya mengenai imaji masa depannya yang spekta, dengan permen karet tanpa dikunyah.
iklima astriani : pemikiran pemikiran islam murni yang menyelimutinya, dengan kemampuan perasaan yang membuatku takjub sejak smp.
isna nurhayati : sosok ulet yang luar biasa dengan kecerdasan intelejensi yang luar biasa, aku acungkan jempolku padanya.
kodriani tanjung : dan dengan sosok (maaf) kemelengkingan suaranya aku terkesan atas kemampuan keinginan yang besar darinya.
lia yuliani : sabar, cerdas, apa adanya, sopan, baik hati, itulah sosok lia yang tak dapat kubuat deskripsinya. hehe
linda listiana : sosok logikawan yang cerdas selanjutnya aku temukan pada pribadinya, dan terutama kaki mungilnya.
maula ramadhan : dan inilah orang gila masa depan, (karena orang orang hebat selalu gila pada awalnya) jujur saya ingin memeluk dan membantingnya karena kecerdasan nya yang luar biasa.
melisa febriana : sosok luar negeri dengan hidungnya yang khas, sederhana sekali. :)
hariza muhammad : dan orang yang selalu aku kagumi, karena dengannya seslalu menjadi orang terkontraposisi di kelas, aku kagum, standing aplouse lah buat hariza. hehe
muhammad reza r : orang gila yang penuh dengan ide_ide artistik walau kebanyakan pemikirannya hanya sebatas pemikiran, aku bertaruh gantung diri kalo dia tidak sukses dimasa depan.
nifa hanifa : orang cerdas yang begitu ekspresif, embrassing sekali walo saya tak tahu apa itu arti embrassing.
nuni nurhasanah : orang yang dalam setiap pemikirannya diferensial sekali, baik dan bercita tinggi.
nurhasanah : apakah ini ibu dari nuni nurhasanah? ah saya tidak tahu kalo bukan rahasia umum, saya pernah melihatnya di perempatan cijapati. hehe
rama mubaroq sr: sosok pendiam yang cerdas, dengan logika dan perasaannya yang mantep. berselera humor baik.. siplah
rani nurzahidah: sosok perempuan tegas yang berperasaan, dan satu_satunya wanita dikelas yang sempat membuatku merinding dengan tatapan matanya yang seolah berkata " mau saya bunuh".. dan juga satu_satunya wanita dikelas yang ikhlas terpoligami. (y)(sepengetahuanku)
reni haerani : inilah sosok ibu rumah tangga yang tegas, lucu, humoris sadis, anarkis.. (peace)
rini mudiani: orang yang membuatku teringat karena dia suruh aku menebak warna dalemannya..-_-
risma pratiwi : orang baik, cerdas, dan sangat apa adanya sekali, (tulisan tangannya bagus).
rizki rahmani : sosk orang tegas dan berpendidikan, rajin sekali, dan yang ku ingat adalah tamparan darinya sebelum hari ulang tahunku.. (sis, nyeri)
rosa fitri sundewi : puteri matahari yang tak sengaja kutemui dibumi, orang aneh, karena nampaknya ia sangat bergelora sekali dalam menangkap pelajaran.
ryan fauzan : sosok pendiam yang cerdas sekali, pemikiran pemikiran yang begitu runtut menyaratkan pintarnya sudah keturunan. salut.
sadam muamar : mantan presiden libia yang diracun jadi anak_anak dan beralibi untuk bersekolah di sman 1 cicalengka,( sadam aku tahu alibimu sekarang.)
sanda nuryandi : orang berselera humor tinggi dengan kemampuan artistik diatas rata_rata, saya juga bertaruh gantung diri kalo sanda tidak jadi orang sukses. hehe
sapto wr : begitulah namanya, saya tahu ia adalah cucu kesekian dari nabi adam. tekun, ulet, dan rajin, agamanya mantep lah.
taopik ramdan : orang males euy, pintar, terlalu nyantai eksentrik, dan acuh tak acuh terhdp lingkungan..
tessa fauziah : dengan dua "s" pada namanya saya bertaruh ia selalu bisa mendinginkan hatinya dan hati orang-orang terdekatnya. hehe
tio reza m : sosok yang menghangatkan saat hujan, dan menggerahkan saat panas.. hehe (pease yo)
tri yulia : sosok wanita yang akan membuat suaminya kayanya ikut klub "ssti", hehe.. sangar_sangar tapi berperasaan. (maaf alibi)
wildan maulana : inilah sosok yang akan menjadi ajudanku masa depan, hehe.. orang yang kayanya saya kebawa males darinya, ato saya yang menularkan males.. hehe
zakiyah nur and : sosok pekerja keras yang luar biasa, salut saya. pantang menyerah juga, dan selalu saja difitnah sebagai penari gurun pasir ternama.. hehe

......................
rekan sungguh kalo boleh memilih saya tidak ingin jadi manusia, saya hanya ingin jadi imaji monotone yang kalian ciptakan sehingga menjadi tubuh eterik, yang kalian butuhkan saat kalian jenuh. saya ingin jadi teman schizofrenia kalian saja dan bukan jadi makhluk utuh, supaya saya bisa hadir disaat yang kalian butuhkan saja. mohon maaf apabila ada kata kata yang kurang berkenan.
salam hangat.


Created by: Richi Mahesa Djenar

Himpunan Mahasiswa Refrigerasi dan Tata Udara (HMRA)

Himpunan mahasiswa teknik refrigerasi dan tata udara, disingkat HMRA didirikan pada tanggal 19 Juni 2004 di Politeknik Negeri Bandung. Sejak beridirinya HMRA telah menjadi organisasi kemahasiswaan yang efektif & aspiratif sebagai sebuah wadah yang mewakili anggota dalam segala kegiatannya baik di dalam maupun di luar kampus.


Ads not by this site








Sebelumnya HMRA bernama IKRA (Ikatan Keluarga Refrigerasi dan Tata Udara) yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1991. IKRA adalah suatu Ikatan keluarga yang terdiri dari 3 komponen utama di dalamnya, yaitu mahasiswa sebagai anggota aktif, alumni sebagai anggota pasif, dan dosen sebagai anggota istimewa. Nuansa kekeluargaan adalah ciri khas dari organisasi ini sejak pertama kali didirikannya. Baik mahasiswa dosen dan alumni semuanya terikat dalam sutau nama besar refrigerasi dan tata udara yang dilambangkan oleh warna coklat. Warna tersebut merupakan simbolisasi dari warna tembaga yang merupakan ciri khas dari Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Politeknik NegeriBandung. HMRA memiliki tujuan untuk menciptakan mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam upaya pengembangan keterampilan dan pengetahuan,  kritis terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kampus dan masyarakat, serta mendukung terwujudnya pendidikan nasional.
No boundaries to get any good term of organizational field experience. We proud of you as the elected people. And now is your time to show your abilities and build a new capability with us. If there’s question about the new family here..You have just one answere…..It’s HMRA…Finaly, do the right thing with the right way…With just HMRA



















Follow on Twitter: @HMRAPolban

Perjalanan menuju hari rabu






17.21: Si kotak kecil yang diberi nama imron tak sabar untuk berteman lagi dengan saya

18.01: Kaki dan perut pun berkoalisi mengantar raga majikannya ke sebuah warung nasi

19.29: Cacad, tugas Gambar Teknik belum dikerjakan

20.05: Ahh beres juga, si cimeng datang cuman mengatakan "Hai" doang

20.31: Dapat sms dari orang yang berinisial garam, wacananya mau ke kosan

20.46: Bagi seorang musuh kedatangannya adalah bencana, tapi sayangnya dia bawa makanan

21.10: Hati berkata, huh kayaknya si Israr diculik komplotan minang, raganya belum sampai kosan

22.15: Si Imron menyanyikan my love, lagunya westlife, dih dasar si kotak galau

23.01: Tugas Plambing pun menyapa dan menawarkan segelas kopi panas

23.30: Jam berapa sekaraaaang? tinggal menunggu lima belas menit lagi, saya suka jamnya

23.45: Waktu ini yang paling saya suka ketika malam, setelah siang harinya jam dua belas lebih tiga puluh empat

00.01: Semoga sampai di hari Rabu, meskipun sudah tercapai lebih satu menit

00.14: Empuk sekali aku, kasur pun menepuk punggung saya

00.17:  Ah sudah saja besok kuliah jam tujuh, semoga si garam tidak telat bangun

00.23: Semoga Magister Terapan nya terealisasikan di negeri thomas muller, mimpi indah kawan


Doktor Muda Indonesia Lulusan Jepang Beri Solusi Daur Ulang Sampah

Doktor Muda Indonesia Lulusan Jepang Beri Solusi Daur Ulang Sampah
Seorang doktor warga Indonesia, Pandji Prawisudha,  dari Department of Environmental Science and Technology Tokyo Institute of Technology, Jepang, berusaha kuat mencari solusi bagi daur ulang sampah di Indonesia dengan keterbatasan yang ada. Berikut wawancara khusus koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, di Tokyo, Jepang, baru-baru ini dengannya.
Tribunnews.com (T): Bisa cerita mengenai penelitian anda mengenai pengolahan sampah?Pandji (P) : Penelitian s3 saya  mengenai pengolahan sampah plastik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar.
Seperti yang kita ketahui, sampah plastik, terutama dari PVC, memiliki kandungan klorin (Cl) yang jika dibakar akan menjadi donor dalam pembentukan dioksin, gas yang secara umum diakui beracun bagi manusia. Penelitian yang kami lakukan adalah mengurangi kandungan klorin di dalam plastik, menggunakan proses hidrotermal, sehingga produknya lebih ramah lingkungan karena sangat
sedikit mengandung klorin.
Proses hidrotermal sendiri saya analogikan seperti panci bertekanan ("presto") yang tidak hanya mengempukkan tulang, tapi juga "mengempukkan" hampir semua jenis sampah, baik organik maupun plastik. Sayang sekali karena ilmu saya lebih bersifat teknologi, sisi pengelolaan (manajemen) tidak tersentuh dalam studi S-3 saya.
T: Indonesia penuh keterbatasan, termasuk keterbatasan dana, bagaimana solusinya?
P:  Betul sekali bahwa keterbatasan uang yang ada di Indonesia menjadi tantangan dalam menyelesaikan masalah sampah di Indonesia. Saya pikir ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam mengolah sampah yaitu kondisi sosial masyarakat, uang (anggaran pengolahan sampah) dan teknologi. Kalau kita analogikan kondisi sosial sebagai jalan, uang sebagai ban mobil dan teknologi sebagai mobilnya.
Kondisi di Jepang seperti sirkuit yang halus, sehingga dengan ban slick, mobil formula bisa digunakan di sana. Tapi di tanah air, kondisinya lebih mirip jalan protokol di Bandung yang
bolong-bolong dan banjir saat hujan. Mobil-mobil yang lewat juga hanya bisa pakai ban vulkanisir sehingga mobil yang biasa digunakan adalah minibus/SUV, bukan mobil sport ferrari apalagi formula.
Mengingat kondisi ini, sebagai ilmuwan kita harus bisa mencari teknologi yang ekonomis dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia, bukan teknologi impor "as it is".
Dengan keterbatasan uang yang ada, situasi sekarang sudah yang paling ekonomis: masyarakat tidak memilah, sampah diambil pengangkut skala kecil, dan komponen-komponen yang masih bisa berguna (plastik, logam) diambil oleh pemulung untuk didaur ulang. Semua senang, dan kemungkinan besar
tingkat daur ulang kota-kota besar Indonesia sama dengan negara-negara maju.
Masalah yang kita hadapi sebetulnya di sisi kesehatan fisik dan sosial pemulung dan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak memiliki fasilitas pengolahan sehingga bau dan sebagainya. Karena itu masyarakat tidak ingin berdekatan dengan TPA, dan hal ini menyebabkan TPA harus dibuat di tempat yang jauh, mengakibatkan frekuensi pengangkutan sampah TPS (Tempat
Pembuangan Sementara) yang rendah sehingga sampah keburu bau sebelum diangkut.
Saya pikir untuk jangka pendek (s.d. 10 tahun) kita harus fokus mengembangkan teknologi pengurangan volume dan bau sampah secara ekonomis dan relatif mudah dioperasikan.
T: Lalu kelanjutannya bagaimana? Terutama dalam jangka pendek ini.
P: Dalam jangka pendek sebaiknya mengembangkan sistem pengolahan sampah yang dapat mengurangi volume dan bau sampah. (Tentu saja) Karena saya mengembangkan teknologi hidrotermal di tanah air, volume dan bau ini dapat dikurangi dengan teknologi tersebut, dan produknya dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik-pabrik yang biasa menggunakan bahan bakar padat (batubara).
Jika kita mulai menerapkan pemilahan, produknya dapat digunakan untuk keperluan lain: pupuk organik dari sampah biomassa dan kotoran ternak, pakan ternak dari sisa makanan, bahan bakar padat dan cair kualitas tinggi dari produk buangan industri. Dengan begitu, fasilitas pengolahan sampah "akhir" akan menjadi tempat pengolahan sementara sebelum ditransfer ke tempat lain yang membutuhkan, dan usia pakai TPA model baru ini akan secara praktis menjadi tidak terbatas.
Dari sisi modal, tentu saja butuh dana besar dan saya pesimis bisa ditanggung pemerintah/PD Kebersihan. Jika kita asumsikan pemasukan dari "tipping fee" PD Kebersihan saja, maka BEP (balik modal) baru tercapai kira-kira dalam 7 tahun. Saat ini saya bekerja sama dengan swasta untuk
mengembangkan teknologi hidrotermal ala Indonesia. Doakan tahun ini kami bisa launching perusahaan pengolah sampah ya.
T: Ada saran bagi pemerintah dan atau masyarakat luas?
P: Saran untuk masyarakat sekaligus pemerintah yang membuat peraturan adalah coba pikirkan sampah bukan sebagai benda bau dan kotor serta tidak bermanfaat, tapi sebagai "sumber daya alam yang tidak termanfaatkan".
Jika masyarakat memiliki pandangan baru ini,  sampah tidak akan dibuang sembarangan tapi malahan dikumpulkan untuk kepentingan sendiri. Saya pikir konsep pemilahan dan bank sampah juga sangat bagus, karena memang sampah itu masih bernilai ekonomis jika kita tahu cara memanfaatkannya. Sebagai contoh, sampah HP memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dibandingkan tambang emas, jika kita tahu cara mengekstraknya.
Dari sisi hukum, jika pemerintah dan pembuat peraturan memiliki pandangan baru ini, maka abu sampah/produk pengolahan sampah tidak akan dimasukkan ke dalam golongan B3 yang sulit dan mahal pengolahannya, dan pada akhirnya menciptakan masyarakat yang mendaur ulang sampah secara total.
Semoga skema bisnis yang saya rancang ini akan bermanfaat buat semua. Masyarakat tidak perlu repot-repot memilah sampah, pemilahan akan dilakukan pemulung yang direkrut sebagai pegawai
tetap (dengan gaji, asuransi, tunjangan dll). Barang yang masih berguna akan dikirim ke pengepul untuk didaur ulang, yang tidak bisa dimanfaatkan lagi akan diolah untuk menjadi bahan bakar yang bisa digunakan banyak pihak.


Dipublikasikan oleh: Tribunnews 13 Mei 2013, 17.51 WIB

Senin, 13 Mei 2013

Percakapan rabu sore.


Ini adalah rumah, hampir 23 tahun saya besar disini. Menangis, merengek, ketakutan, senang, dan berbagai suka duka (tapi kebanyakan suka) saya disini. Disini tempat saya merecharge semangat saya kala buntu di kampus. Yap, saya tinggal bersama di rumah almarhumah nenek saya.

Sore ini begitu menarik. Siang saya pulang dan mendapati rumah hanya ada bibi dan kakek. Ibu belum pulang tapi saya begitu merindukannya. Sampai hujan turun dan berhenti lagi ibu baru datang.

Percakapan berawal dari ruang depan, seperti biasa saya pulang minta uang mingguan dan dari situ percakapan berawal. Yang membuat saya senang adalah posisi saya sebagai anak tertua yang mendapat banyak harapan dan saran dari Ibu. Saya harus lulus secepatnya, itu inti dari percakapan di ruamg depan ini, disamping rencana abi yang ingin kuliah di biologi serta kebutuhan ade yang begitu tinggi mengingat dia kuliah di tempat yang tergolong mahal. Kembali, saran saya untuk kedua adik saya itu begitu didengar Ibu. Kalau dulu kerjaan kita adalah bertengkar soal mainan, tapi sekarang posisi saya sudah berubah, masukan saya amat berharga. Sekali-kali saya juga memberi saran pada ibu agar memberi kebebasan untuk kedua adik saya itu. Biarkan mereka bebas memilih dan berkreasi tanpa kekhawairan orang tua yang berlebihan, karena saya percaya pada kedua adikku itu.

Hujan makin membesar, percakapan pindah ke beranda depan, dimana suara percikan air hujan terdengar indah di atas dedaunan halaman rumah. Kali ini bapak menghampiri. Kami bertiga berdiri bersandar di tembok putih depan rumah. Awalnya bapak menanyakan kepulangan Bibi dari menunaikan ibadah haji. Percakapan berlanjut ke cerita kenangan Ibu bapak ketika berhaji setahun lalu. Ada yang membuat saya merasa senyum campur aduk penuh harap.

Bapak : "Bapak mah sono, hoyong kaditu deui bu!" (bapak mah kangen pengen kesana lagi bu!)
Ibu : "Muhun ibu ge, ke weh urang bareng kadituna jeung aa (saya)" (iya ibu juga, ntar aja bareng kesananya sama aa)
Bapak : "Muhun nya endah pami limaan urang bareng berangkat deui, bapak mah alim umroh, tapi hoyong haji deui" (iya indah sekali kalau berlima kesana berangkat bareng, bapak mah gak mau umroh tapi ingin haji lagi)

Dalam hati saya mengamini Amin pak, bu, saya bertekad akan memberangkatkan kita berlima, semoga panjang umur agar impian itu bisa terwujud pak, bu..

Percakapan berakhir, lalu dilanjut ke kebiasaan yang menurut saya sangat mengasyikan. Menikmati secangkir kopi bersama.





Created By: Hibban Fathurrahman (Kakak Saya)