Selasa, 11 Maret 2014

Catatan KP (Brine Chiller Untuk Pendinginan Onlator)


Brine Chiller Untuk Pendinginan Onlator
Hasby Mauritsa Rahman, Politeknik Negeri Bandung
Abstrak
            Salah satu hal yang paling penting saat proses produksi di industri adalah proses pendingina mesin produksi itu sendiri. Proses ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proses produksi di industri karena mesin akan mengalami proses penurunan efisiensi apabila panas yang terdapat pada mesin produksi tersebut tidak dibuang. Pada perancangan ini kami menggunakan mesin pendingin yang bernama Brine Chiller. Pada perancangan ini kami coba jelaskan melalui jurnal ini.






       I.            Introduction
Brine Chiller terdiri dari 2 suku kata, yakni Brine (Air Garam) dan Chiller(Pendingin). Dalam konteks ini Brine Chiller diartikan sebagai proses pendinginan dengan menggunakan refrigeran sekunder. Dalam perancangan ini refrigeran sekunder yang digunakan adalah larutan glikol dimana temperature pembekuannya mencapai −45 °C (−49 °F).
Dengan penggunaan Brine Chiller ini diharapkan panas mesin onlator yang dihasilkan dapat dibuang dengan cara mengalirkan cairan glikol yang telah didinginkan oleh chiller ke pipa yang sudah terpasang dan menempel di mesin onlator untuk proses pertukaran panas.

    II.            Method
Metode yang kami gunakan dalam journal ini adalah perancangan sistem sebelum dan sesudah pemesanan brine chiller pada pihak supplier. Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan brine chiller adalah perhitungan kebutuhan komponen tambahan yang akan terpasang menjadi satu sistem brine chiller. Komponen-komponen tambahan itu meliputi:
1.      Piping
2.      Valve
3.      Cooling Tower
4.      Water Storage
5.       Liquid Pump
6.      Chemical Dosing Pump
7.      Electrical Equipment
Beban pendinginan yang diperlukan mesin onlator yang berkapasitas 11 KW oleh brine chiller adalah dengan inlet dan outlet sebesar -7 oC dan -10 oC.


 



  
 III.            Result

Dengan inlet dan outlet sebesar -7 oC dan -10 oC, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Kami dapatkan hasil mesin brine chiller daikin berkapasitas 25 RT dengan tipe UWD40F5ZY dengan diferensial temperature sebesar 3, flow rate outlet storage tank sebesar 257 lpm dan dan flow rate inlet chiller sebesar 346 lpm.
Untuk menentukan komponen tambahan harus disesuaikan dengan spesifikasi model dari brine chiller itu sendiri.

 IV.            Suggest
Untuk melakukan perancangan sistem pendingin terutama sistem brine chiller di proyek sangat dibutuhkan sekali pengetahuan tentang lapangannya, karena dalam setiap perancangan dengan kenyataan dilapangan bisa jadi akan jauh berbeda.

Selain dibekali pengetahuan lapangan dan perancangan yang diberikan, diperlukan juga teori yang cukup agar lebih mudah dan lancar dalam mengerjakan perancangan dan pengerjaannya di lapangan.

2 komentar: