Sabtu, 20 Agustus 2011

Naskah Drama SMA

Cerita berawal di sebuah halte, ketika hari sedang hujan. Diantara kerumunan orang-orang yang berteduh, tampak seorang wanita yang sedang menunggu kekasihnya, menikmati lagu yang didengarnya melalui earphone diantara rimbun hujan yang terus turun mebasahi bumi.
(Masuk lagu)

Tak lama berselang, datang seorang laki-laki memakai payung hitam...

Setelah berbincang beberapa saat, mereka pergi berdua ditemani butiran hujan yang tadi telah disampaikan.

(Di rumah laki-laki)
Rama : Hujan masih deras, tinggallah disini sebentar.
Sinta : Makasih, untung saja tadi kau datang.
Rama : Eeh...Sinta, ada yang harus kukatakan.
Sinta : (tersipu malu) Apa itu?
Rama : Aku, kau...tentang hubungan kita,
Sinta : Ya?
Rama : eh, nanti sajalah...
Sinta : huh, dasar, laki-laki canggung.
Rama : Tapi kau suka kan?

Keduanya saling bertatapan dan tersenyum, bersamaan dengan itu, hujan reda...

Sinta : Wah, hujannya sudah reda, aku pulang dulu
Rama : Yaah, kau sudah mau pulang? Mau kuantar?
Sinta :Tak usah, aku bukan anak kecil, daah...
Rama : Hati-hati...
(Datang seorang perempuan bermuka tajam)
Bu Ani : Hey, darimana saja kau? Tak tahu ayahmu sedang sakit ya?
Rama : Maaf bu, aku mengantar Sinta dulu, tadi dia kehujanan.
Bu Ani : Ah! Alasan...
(Datang seorang pemuda tanggung)
Markus : Bu, bu! A...ayah...kondisi ayah memburuk. Ayo bu, cepat ke kamar.
Bu Ani : OMG! Heh, Rama, lihat itu, sakit ayahmu kambuh lagi.

Mereka bertiga pergi ke kamar. Kemudian, dikamar...

Bu Ani : Ayah, ayah kenapa?
Pak Bambang : Bu, dimana Rama? Apa dia sudah pulang?
Bu Ani : Sudah ayah, Rama! Cepat kesini...
Rama : Ayah, maaf, aku...aku...
Pak Bambang : Sudahlah, ayah tidak menyalahkanmu. Rama, sepertinya umur ayah sudah lama lagi.
Tadi ayah lihat ada laki-laki berbaju hitam...
Rama : Ayah, jangan berkata seperti itu.
Pak Bambang : Ayah sudah menulis surat wasiat...Rama...jaga baik-baik ibumu...(Meninggal)
Rama : Ayah! Ayah...
Bu Ani : (berbisik) Huh, akhirnya meninggal juga kakek itu.
Notaris, ayo bacakan isi suratnya.
Notaris : Baik bu,
“Saya, Bambang Winarno, akan menyerahkan seluruh harta saya kepada Rama, anak sulung saya, dengan syarat dia harus menikah dalam jangka waktu 1 bulan setelah saya meninggal. Apabila tidak terpenuhi, maka seluruh harta akan saya berikan kepada istri saya yang kedua, Ani.Sekian, Peace ah...”
(Rama yang shock berlari keluar,sementara itu, masih di kamar)

Notaris : Bu, bersabarlah, segala sesuatu itu tak ada yang abadi.
Bu Ani : Ya, terima kasih bu (sedih).
Notaris : Kalau begitu, saya pulang dulu, kalau ada apa-apa, hubungi saja saya.
Bu Ani : Baik bu, terima kasih lagi.
(Notaris pergi)
Bu Ani : Hey Markus, kau dengar itu?
Markus : Apa bu?
Bu Ani : Dasar blo’on. Kalau si Rama itu tidak nikah dalam 1 bulan, hartanya jadi milik kita.
Markus : Oh...tapi kan si Rama itu sebentar lagi katanya mau menikah dengan Sinta.
Bu Ani : Hmph...tenang saja, itu biar ibu yang urus, sekarang, ayo kita pergi.
Markus : Kemana?
Bu Ani : Sudah, diam, ikut saja!

Embun di atas daun mengiringi kepergian pak Bambang, di teras rumah, Rama melamun sendirian saat temannya, Arial, datang.

Arial : Hey bro! Lagi apa kau? Tampak murung mukamu...
Rama : ayahku baru meninggal...
Arial : Innalilahi wa inna lillahi raji’un.,sudahlah kawan,jangan terlalu sedih.
Rama : Thanks bro, tapi ada satu permintaan ayahku yang belum bisa kupenuhi.
Arial : Apa itu?
Rama : Menantu, dalam surat wasiat, katanya aku harus nikah...
Arial : Ah, apa susahnya? Tinggal kau nikahi saja si Sinta itu.
Rama : Mudah bagimu bicara,
Arial : Ayolah, toh kalian juga saling mencintai kan?
Rama : Ya, tapi...
Arial : Ah, tak usah tapi-tapian, besok kau lamar si Sinta itu, nanti keburu disamber ayam.
Rama : Kau bisa saja, ya sudah, terima kasih kawan.
Arial : Sekarang, kau istirahat saja. Aku pulang dulu ya, ayamku belum ku kasih makan.
Rama : ya, silahkan, hati-hati dijalan...

BABAK II

Hari itu, Rama meneguhkan hatinya untuk melamar Sinta. Di lain tempat, di satu bangunan tua, ada 3 orang laki-laki yang sedang berdiskusi. Mereka adalah kelomok Mafia yang terkenal, Cuidad De La Bandrosa, dengan bos mereka yang sangar bernama Carlos Pribados.

Carlos : Anak buahku, bagaimana bisnis kacang hijau ilegal kita?
Anak buah 1 : Awalnya bagus bos, kemarin itu kita berhasil ekspor 2 truk ke Amerika,tapi ketahuan sama petugas bea cukai.
Carlos : Ah, dasar go(tiiiiit)k. Kenapa bisa begitu?
Anak buah 1 : Gini bos, kan dikirimnya itu lewat kapal laut 2 minggu. Nah, ditengah laut, ada badai membasahi peti kacang hijau kita. Pas diperiksa disana, isisnya bukan kacang hijau, tapi toge!
Carlos : Ada-ada saja. Kalau kamu bagaimana?
Anak buah 2 : Bisnis HP kurang lancar bos, banyak saingan.
Carlos : Siapa saja itu saingan kau?
Anak buah 2 : Ada merek Nukieu, Si emon, Soni , Al-katel, dll.
Carlos : ah, alasan!!! Terus kamu, bagaimana kondisi permalingan?
Maling : Sepi bos, jarang ada korban, soalnya maling lain udah pada canggih, Cuma duduk, tanda tangan, dapet duit...kalo saya kan harus cogkel jendela, bongkar genteng, ah, susah pokoknya.
Carlos : Memang, maling zaman sekarang sudah canggih-canggih. Sudah, sekarang kau cari korban lagi.
Maling : Siap bos!!!
(Datang Bu Ani & Markus)
Bu Ani : Carlos, lama tak jumpa!
Carlos : Ani...kemana saja kau, sejak menghilang dari dunia mafia, kau seperti hilang ditelan bumi. Ada urusan apa kau kemari?
Bu Ani : Bisa saja kau, begini, ada bisnis untukmu. Aku ingin kau menculik seseorang.
Carlos : Kau tahu saja keahlianku...Siapa yang harus kuculik? Berapa bayarannya?
Bu Ani : Namanya Sinta. Kalau kau bisa menculiknya, akan kuberikan kau uang 1 milyar.
Carlos : Menarik sekali, kapan aku harus mencuiknya?
Bu Ani : Besok, setiap siang, dia selalu ada di taman kota.
Carlos : Ok, Deal. Hey, siapa itu yang bersamamu?
Bu Ani : Oh, dia anakku, Markus.
Carlos : Oh, Makelar kasus itu?
Markus : Enak saja, aku bukan Makelar kasus, kau pikir aku Gayus?!
Carlos : Anak yang tak bisa diajak bercanda.
Bu Ani : Sudah, aku pulang dulu, telepon aku kalau kau berhasil. Adios permios parantos.
Ayo Markus.
Markus : baik bu.
Carlos : Adios, sawios-sawios.

Bu Ani dan Markus pergi meninggalkan markas Carlos Pribados. Carlos yang memang ahli dalam bidang penculikan mulai menyusun rencana untuk menculik Sinta.

BABAK III

Keesokan harinya, di taman kota, suasana terasa tenang, awan beriring mengikuti gerakan angin yang lembut. Sinta duduk sendiri di bangku taman favoritnya, Rama datang membawa setangkai bunga rosella dan sebuah cincin.

Sinta : Rama, ada apa kau memanggilku kemari?
Rama : Kemarin ayahku meninggal...
Sinta : Innalillahi wa inna illaihi raji’un. Kenapa kau memberitahu?
Rama : Kemarin aku tak sempat.
Sinta : Lalu untuk apa kau memanggilku kemari?
Rama : Dalam wasiatnya, ayahku berpesan supaya aku cepat menikah.
Sinta : Jadi, maksudmu?
Rama : Ya, aku akan melamarmu.
Sinta : Kenapa tidak dari dulu saja kau melamarku?
Rama : Dulu aku belum berani mengungkapkannya.
Sinta : Huh, dasar laki-laki canggung.
(Lalu datang Carlos Pribados dan 2 anak buahnya)
Carlos : Anak buahku, bereskan pemuda itu. Sinta itu bagianku
Anak buah 1 : Siap bos.
Anak buah 2 : Mau yang enaknya saja si bos mah.
Carlos : Sudah, ingat uangnya saja. Cepat!
(Anak buah 1 & 2 menangkap Rama).
Rama : Hey! Apa-apaan ini?
Anak buh 1 : Diam! Jangan banyak omong.
Carlos : Haha, bagus. Sekarang, Sinta, ikut aku!
Sinta : Siapa kamu? Aku tak sudi.
Carlos : Kau tak perlu tahu. Kalau berani melawan, akan kubunuh pemuda ini.
Sinta : Jangan, baik, aku akan ikut.
Rama : Sinta, jangan...
Anak buah 2 : Diam kamu (Buuk!!)
(Rama pingsan)
Carlos : Ayo pergi, sebelum banyak orang.
Sinta : Rama, Rama...

Carlos pergi membawa Sinta ke tempat persembunyiannya, sementara itu, Arial yang kebetulan lewat, melihat Rama yang tergeletak pingsan.

Arial : Hey Rama, kenapa kau? Hey, bangun!!!
Rama : Ari, Sinta...Sinta...dibawa...(pingsan lagi).
Arial : Hey, kenapa kau pingsan lagi. Kau itu berat tahu...ah, kubawa saja ke rumah.

(Di rumah Arial)

Arial : Kau sudah bangun?
Rama : Sinta!!! Dimana Sinta?
Arial : Tenang kawan, apa yang terjadi?
Rama : Sinta dibawa pergi oleh seseorang, aku harus pergi menyelamatkannya.
Arial : Sabar dulu kawan, tadi saja kau pingsan...
Rama : Lalu, apa yang harus aku lakukan?
Arial : Kalau kau mau nyelamatin itu si Sinta, kau harus bisa Silat.
Rama : Harus belajar dimana aku?
Arial : Kau pikir aku siapa? Arial Tampubolon ini jago silat dari tanah minang.
Rama : Aku tak percaya itu...
Arial : Ah, sudahlah. Percaya aja padaku, akan kulatih kau jadi jago silat dalam 1 minggu.
Rama : Aah...gila.
Arial : Itu kursus express...sekarang, yang harus kita lakukan adalah mencari tahu, siapa itu yang menculik si Sinta.
Rama : Ok!

BABAK IV

Setelah 1 minggu berlatih, naik turun gunung, berenang di kawah lumpur, melawan beruang kutub, dll. Rama berubah jadi jago silat instan berkat kursus kilat dari Arial. Mereka telah mengetahui bahwa yang menculik Sinta adalah kelompok Mafia Cuidad De La Bandrosa. Pun mereka bersiap-siap pergi ke kota untuk menyelamatkan Sinta dari tangan Carlos Pribados.

Arial : Kau lihat, sekarang kau sudah jadi jagoan silat. Beruang kutub pun bisa kau kalahkan.
Rama : Itu bukan beruang kutub tahu, tapi mantel bulu...mentang-mentang putih.
Arial : Sekarang kau sudah siap. Aku juga sudah tahu di mana tempat keberadaan penculik Sinta.
Rama : Benarkah?
Arial : Ya...ayo kita pergi...

Sementara itu, di markas mafia. Bos carlos yang ternyata menyukai Sinta, ingin Sinta untuk jadi Istrinya yang ke-3.

Carlos : Hey Sinta, lupakan saja pemuda itu. Lebih baik kau menikah saja denganku.
Sinta :  Tak sudi aku menikah denganmu, kau itu cuma sampah masyarakat.
Carlos : Aku masih lebih baik daripada mereka yang korupsi, setidaknya bisnisku ini hasil
                  keringatku sendiri.
Sinta      : Tapikan tetap saja iitu merugikan orang lain, dasar lintah darat

(Datang Bu Ani dan Markus)
Bu Ani   : Carlos, carlos, kau memang hebat. Kau berhasil menculik dia.
Carlos    : Tentu, ini kan keahlianku.
Sinta      : Ibu, kenapa ibu melakukan hal ini padaku dan Rama?
Bu Ani   : Buat apa lagi, tentu saja untuk harta. Kau tahu, kalau si Rama itu tak menikahimu dalam 1 bulan, harta ayahnya akan jadi miikku. Haha,
Markus : Kenapa ibu tertawanya cuma 2 kali.
Bu Ani   : Buat apa banyak-banyak tertawa, pemborosan.
Markus : Dasar ibu pelit…
Bu Ani   : Diam kau! Hey Sinta, si Rama itu tak akan mungkin tahu tempat ini.
Sinta       : Tidak. Aku yakin, Rama pasti datang, dia pasti bisa menemukanku.
Bu Ani   : Omong kosong. Carlos, bawa dia ke gudang.
Carlos    : Ok. Anak buah, bawa dia.
Anak buah 1 : Siap bos.

BABAK V
Rama dan Arial tiba di kota. Mereka sudah siap jiwa raga untuk meneyelamatkan Sinta. Tanpa mereka sadari, ternyata mereka sedang berada di tengah-tengah medan pertarungan antata dua geng sekolah, yaitu geng Gergaji Tumpul dan geng Kapak Merah Muda.
Arial       : Hey Rama, rasanya kita ada di tempat yang salah.
Rama     : memangnya ada apa?
Arial       : Lihat di belakangmu
Rama     : ??? (sambil melihat ke belakang)
(Datang 2 kelompok yang sedang tawuran)
Ang.Gergaji 1 : Woi, mau apa kalian datang kesini, ini daerah kami.
Ang.Gergaji 2 : Betul,betul,betul…
Bos Gergaji : Hey, geng Gunting Cukur. Ini wilayah kami, pergi sana.
Bos Kapak : Kami datang untuk mengambil wiayah kalian.
Bos Gergaji : Sudah berani ngelunjak kalian!
Ang. Kapak 1  : eh, Lo…Lo sadar ga Lo, Muka Lo tuh yang lebay.
Ang. Kapak 2 : Yoyoi, muka lu tuh ngelunjak.
Ang. Gergaji 1 : Berani Lo?
Bos Kapak : Ok, ayo. Sapa takut?
Bos Gergaji : Anak-anak, hajar…
Kepsek : Ya, di sudut sini. Geng dengan reputasi 5 kali bertanding, 3 kali menang, 2 kali seri, dan 9 kali mengundurkan diri karena sakit perut. Inilah, geng Gergaji tumpul.
Bos Gergaji : Pak Kepsek, kok ada disini?
Kepsek : Ini pekerjaan sampingan bapak, jadi wasit tawuran.
Ang.Gergaji 1 : Oh,gitu ya.
Kepsek : Di sudut sana, geng dengan reputasi tidak pernah menang, tidak pernah kalah, dan tidak pernah seri karena tidak pernah bertanding. Geng Kapak Merah Muda…
Bos Gunting : Sekolah macam apa itu. Masa Kepsek nya jadi wasit tawuran.
Kepsek : Ya, kepada kedua kelompok dipersilahkan untuk bertanding…Musik!!!
Dengan diiringi musik, mereka mulai tawuran dengan cara yang tidak biasa, yaitu dance.
Geng Gergaji mengeluarkan kemampuan mereka, geng Kapak melawan dengan gerakan gerakan yang tak terduga. Sedang asik-asiknya mereka bertanding, Rama tiba-tiba melompat ke tengah dan menghentikan mereka.
Rama : Hey, berhenti. Apa yang kalian lakukan?
Arial : Benar, di tengah jalan joged tak karuan.
(Semua anggota geng Gergaji dan Kapak terpesona dengan kegantengan Rama. Mereka semua terdiam)
Arial : Tadi joged tak karuan,sekarang mereka malah bengong melihatmu Rama.
Rama : Apa yang terjadi ini?
(Tiba-tiba datang polisi)
Polisi : Semua angkat tangan. Kami polisi, kalian ditangkap.
Bos Gergaji : anak-anak, ayo kabur!
Ang.Gergaji 1&2 : Yuu…
Bos Kapak : Ayo,kita  pergi juga
Ang. Gergaji : yuuu marii….
Polwan : hey, berhenti!
Semua geng yang tadinya sedang tawuran tersebut secara ajaib menghilang di telan bumi dari kejaran polisi. Akan tetapi sialnya rama, arial dan kepala sekolah tertangkap dari kejaran polisi.
Rama : Maaf pak, salah saya apa?
Polisi : Anda jangan banyak tanya.
Arial : Kenapa kami tidak boleh nanya pak, itu kan hak asasi. Pantas negara ini susah untuk majunya, toh oknum negaranya sendiri tidak memberikan kebebasan untuk mengekresikan hak azasi.
Kepsek : (Memandang Polwan) Heh supini(Nama Polwan), mentang-mentang cita-cita kau sudah tercapai menjadi polwan kau seenaknya menangkap bapak, kepala sekolahmu dulu.
Polwan : Eh baapak... Tapi pak, maaf saya sudah menjadi polwan dan saya harus menjalankan tugas saya sebagai polwan. Tadi bapak kelihatan basah, sedang ikut tawuran dengan geng-geng yang salah satunya adalah sekolah yang bapak pimpin. Mari semua ikut ke kantor polisi.
Rama, arial dan kepsekpun digiring ke kantor polisi untuk dimintai keterangan mengenai tragedi tawuran tadi. Sesampainya mereka di kantor polisi, arial dan rama juga tak lupa kepsek melihat kejanggalan di kantor polisi.
Polisi: Jadi kenapa anda-anda ini ikut melakukan tawuran?
Kepsek : Ngggaanu pak...!!!
Rama : (Sambil menoleh ke arah belakang polisi) Maaf pak, itu yang ngambil jam dinding di belakang bapak ini emang pekerja di kantor polisi ini?
Polisi : (Menoleh ke arah yang ditunjukan rama) Yang mana?
Arial : Yang pake baju item pak.
Polisi : Oh bukan, dia adalah tugas baru kami. Yakni keejarrr dan tangkap dia....
Polisi, polwan, rama tak lupa arial mengejar maling yang telah mengambil jam dinding kantor polisi. Akan tetapi di sisi lain kepsek memanfaatkan celah-celah ini untuk melarikan diri.
Dan akhirnya maling yang telah mengambil jam dinding kantor polisi tersebut tertangkap oleh rama, karena rama mengeluarkan salah satu jurus silatnya yang telah di ajarkan oleh arial ketika ia masih di kampung halamannya.
Rama : Kau tertangkap basah mengepet jam dinding kantor polisi ini. Eh tunggu...Sepertinya saya kenal kamu tapii...dimana yah!!!
Arial : Rama, bukannya dia adalah salah satu komplotan dari mafia Cuidad De La Bandrosa yang kita cari-cari selama ini!!!
Rama : Oh iya benar, sekarang aku ingat siapa kau. Heh maling Cuidad De La Bandrosa, dimana sinta dan dimana bosmu?
(Polisi dan polwan datang terlambat)
Polisi : Hayo, tertangkap kau maling dan kau tidak bisa lepas dari saya!!!
Polwan : Akh, pak sepertinya kita adalah pahlwan kesiangan. Mereka Lebih cepat menangkap malingnya dibandingkan kita.
Polisi : Akh itu tak usah di bahas, yang paling penting malingnya sudah tertangkap. Tapi ngomong-ngomong, mana pak kepsekmu itu?
Polwan : Oh iya, saya lupa tak menjaganya. Tapi tak usah terlalu di pikirkanlah sepertinya kepsek itu tidak terlalu bersalah dalam kasus ini.
Polisi : (Menoleh ke arah rama dan arial yang sedang menangkap maling tersebut) Ya sudahlah.
(Terus terang-terang terus)
Rama : Pak saya dan teman saya arial sangat kenal dengan maling ini. Dia adalah salah satu komplotan mafia yang sangat terkenal di sekitar wilayah negara ini. Dia adalah orang yang sangat saya cari-cari selama ini, terutama yang paling saya cari-cari selama ini adalah bosnya dia. Dia adalah kelompok Mafia Cuidad De La Bandrosa, yang dipimpin oleh bosnya yaitu Carlos Pribados.
Polisi : Oh...
Rama : Kenapa bapak hanya bilang "oh" saja. Padahal bosnya dia ini adalah komplotan mafia yang sangat berbahaya. Terus terang saja pak, calon tunangan saya di culik oleh bosnya dia. Apa Bapak tidak tega melihat saya.
Polisi : Yaa, terserah saya dong mau bilang "ah, ih, uh, eh, oh". Itu kan hak Azasi saya sebagai polisi. Ingat bung polisi juga manusia. Bukannya buaya yang bisa dikadalin.
Arial : Sudahlah, jangan adu mulut kayak gini. Biar cepat selesai masalahnya kita tanya ke maling ini, dimana bosnya tinggal sekarang.
Polwan : Benar juga kata anak ini pak. Tapi sebelumnya, dalam catatan saya, bosnya dia ini masuk ke dalam DPO(Daftar Pencarian Orang).
Maling : Iya dech, saya mengaku saja. Saya adalah anak buahnya bung Carlos Pribados. Tapi sebelumnya tolong lepaskan saya dulu, tangan saya sakit.
(Rama melepaskan tangan si maling ini dari genggamannya)
Rama : Heh, cepat jawab. Dimana bosmu si bung Carlos Pribados itu tinggal sekarang?
Maling : Dia sekarang tinggal di sebuah markas rahasia di sebuah tempat yang bernama cijeblog.
Arial : Ok. Sekarang juga kita serang markas itu rama!!! Tak lupa polisi juga harus bantu kami yaa,untuk membebaskan calon tunangan rama teman saya dari mafia busuk itu.
Polisi : Siiap. Kami siap melayani anda.

BABAK SELANJUTNYA

Sementara itu, suasana di sebuah markas kelompok Mafia Cuidad De La Bandrosa. Tinggal dua buah istri carlos pribados yang selalu setia menemani setiap langkahnya carlos pribados. Keduanya memiliki sifat yang bisa dibilang saling bertentangan, tak jarang mereka kedua istri carlos pribados itu saling menggunting dalam lipatan. Akan tetapi ada satu hal yang bisa menyatukan mereka, yakni CINTA. Namun sebuah CINTA mereka, secara sekejab agak sedikit retak menuju kehancuran. Ketika datangnya orang alias pihak ketiga yang bisa meremukan arti sebuah cinta tersebut dan sudahlah tidak perlu banyak prolog dia adalah sinta calon tunangannya rama yang diculik oleh carlos pribados seminggu yang lalu. Dan dalam jangka waktu seminggu itu, carlos pribados menumbuhkan rasa yang tak terduga yakni, ingin menjadikan sinta sebagai istri ketiganya carlos pribados.
Carlos : Sintaa!!! Hartaku lumayan banyak, keamanan terjamin, keturunan pas untuk bermain sepak bola kalo mau mau ganda campuran bisa di atur, satu lagi tampang seperti robby william. Kurang apa lagi saya!!!
Sinta : Tapi kau itu kurang setio.
Carlos : Ok. Kalau begitu saya akan bikin syarat. Jika neng sinta ingin lepas dari ikatan saya, neng sinta harus menjadi istri ke tiga saya. Jika tidak neng sinta akan terikat oleh ikatan saya selamanya.
(Tiba-tiba datang anak buah bos carlos yang terburu-buru)
Anak buah 1+2: Bos si gaga dan si wawat bos.
Carlos : Apa itu?
Anak buah 1 : Gawat bos. Kedua istri bos sudah tahu, bahwa bos ingin sekali menikah lagi dengan sinta.
Anak buah 2 : Dan lebih gawat lagi bos, istri bos ada di belakang bos.
Carlos : (Menoleh ke belakang)Hah, eh istri-istriku.
Marlina : Kami sudah tahu rencana busukmu.
Ratna : Emang suami kita sudah busuk.
Carlos : Apa maksud kalian berbicara seperti itu? Apa kesalahan abang sayang?
Marlina : (Menunjuk sinta)Gara-gara perempuan laktat ini, cinta abang terbagi menjadi tiga.
Ratna : (Menangis) Kenapa abang menjadi ga cinta lagi sama kita berdua? Padahal kasur, dapur, sumur, subur makmur teratur.
Carlos : Kalian itu sudah tidak sempurna lagi.
Ratna : Appaa...!!!
Marlina : Kenapa abang bisa tega bilang seperti itu.
Carlos : Sudahlah kalian jangan banyak bertanya, sekarang juga kalian harus tinggalkan tempat ini. Saya sangat muak melihat kalian disini.
Marlina : Abang ini sangat tega sekali, sekarang juga saya akan laporkan abang ke polisi.
Ratna : Ayo marlin, kita berangkat saja ke kantor polisi!!!
Carlos : Pergi...!!!
Marlina+Ratna : (Sambil menoleh ke Carlos)A man like you i`m dumping you over the tree, huh.
Akhirnya kedua istri carlos pribados tersebut meninggalkan markas tersebut dan bergegas ke kantor polisi untuk melaporkan carlos pribados. Setibanya di kantor polisi marlina dan ratna di sambut oleh obrolan yang sama yakni mengenai carlos pribados. Ketika di kantor polisi marlina dan ratna bertemu dengan anak buahnya carlos pribados.
Marlina : Heh bosmu itu memang go(tiiiit)k.
Maling : Oh
Tiba-tiba rama memotong obrolan mereka.
Rama : (Menatap marlina dan ratna)Jadi kalian kenal sama bos dia(menunjuk si maling)?
Maling : Mereka berdua adalah istri-istrinya carlos pribados.
Arial : Jadi dia ada di mana sekarang?
Ratna : Dia ada di markasnya sekarang.
Polisi : Kalau begitu kita maju sekarang saja!!!
Rama : (Dengan semangat) Ayyoo...!!!
Polisi : Supini(polwan), untuk sementara kau jebloskan dulu maling ini ke penjara. Sesudah itu urus kedua ibu ini, menyelesaikan masalahnya.
Polwan : Ok!!!
BABAK SESUDAH SELANJUTNYA
Rama, arial dan polisi berangkat ke medan perang alias ke tempat markasnya carlos pribados.
(Memukul pintu)
Polisi : Carlos!!! Keluarlah dari tempat persembuanyian kau!!!
Rama : Carlos!!! Mata sinta!!!Kalau berani hadapi saya langsung.
Tiba-tiba carlos datang dari arah berlawanan, yakni datang dari arah belakang rama dan kawan-kawan.
Carlos : Heh, kalian semua ada keperluan apa kalian sampai berani-beraninya kalian memanggil namaku?
Arial : Cepat kembalikan sinta!!!
Anak buah 1 : Tidak, neng sinta hanyalah milik bos semata.
Polisi : Akh, kalian semua ini banyak bicara. Ayooo seraanng.....
Pertarungan sengit pun dimulai. Di pertarungan ini rama mengeluarkan jurusnya yang telah diajarkan arial kepadanya. Namun sayang seribu sayang, para komplotan Mafia Cuidad De La Bandrosa memiliki peralatan yang sudah canggih seperti alat pelumpuh musuh. Dan pada akhirnya semua musuh Mafia Cuidad De La Bandrosa bisa dilumpuhkan oleh alat tersebut. Tetapi dalam pertarungan ini rama belum kalah, karena tiba-tiba dari arah belakang komplotan Mafia Cuidad De La Bandrosa, muncul bersosok-sosok poerempuan yang ternyata mereka adalah para geng-geng yang dulunya senang tawuran ini. Dan memberikan pertolongan kepada rama dan kawan-kawan.
Bos G.Kapak : Seraang mereka(komplotan Mafia Cuidad De La Bandrosa)!!!
Bos G.Gergaji : Kasih perlindungan buat rama dan kawan-kawan!!!
Akhirnya komplotan Mafia Cuidad De La Bandrosa bisa dikalahkan oleh para geng-geng wanita tadi. Akan tetapi di sela-sela konflik tersebut, datang ibu tiri dan anaknya. Dengan raut muka(ibu tiri) seperti ingin menagih janji kepada bung carlos pribados. Dari arah belakang rama ibu tiri berjalan menuju bung carlos pribados. Tiba-tiba!!!
Carlos : (Mengeluarkan pistol)Rama!!! Mati kau...(Dor)
Rama : (Memiringkan badannya, seperti dalam film matiks)
(Peluru ke arah ibu tiri)
Ibu tiri : aw...Tidak perutku...
Rama : Oh, sekarang aku tau!!! Carlos, jika kamu ingin menginginkan sinta menjadi istri kamu. Kamu harus duel satu lawan satu denganku, dengan syarat kamu tidak boleh menggunakan senjatamu dalam duel itu. Gimana, kamu bisa terima tawaranku?
Carlos : Ayooo!!! Siapa takut!!!
Mereka pun mulai berduel dengan gayanya masing-masing. Tiba-tiba datang kepsek, yang datang seperti biasa untuk menjadi wasit dalam duel ini.
Ibu tiri : (kondisi sekarat) Suamiku!!!
Kepsek : Eh ada mantan istriku, kenapa engkau ada disini?
Anak tiri : Panjang ceritanya.
Anak buah 2 : Wasit cepat pimpin pertandingan ini.
Kepsek : Pertandingan di mulai.
Ke dua kubu antara rama dan bos carlos pun mulai. Rama mengeluarkan jurus andalannya yang telah arial ajarkan. Sedangkan bos carlos mengeluarkan jurus seadanya. Dan hasil akhir pertandingan tersebut di menangkan oleh rama, karena bos carlos dibuat tidak berdaya lagi oleh jurusnya rama.
Rama : Arial, cepat lepaskan ikatan yang mengikat sinta.
Arial : Baik!!!
Sesudah pertandingan tersebut, disaksikan secara langsung oleh beberapa orang. Rama langsung melamar sinta.
Rama : Sudah saatnya sinta, aku mengungkapkannya sekarang. Maukah kamu menjadi istri aku?(sambil memberikan bunga dan cincin)
Penonton : Terima-terima-terima(bersorak)
Sinta : Iya, aku ngerti kok semenjak ayahmu tiada. Dan aku juga, ingin menikah denganmu?
Penonton : Horreee
Di sisi lain ada seseorang yang sakit hati, atas pelamaran rama tadi. Yaa benar dia adalah kedua pimpinan geng kapak dan gergaji. Akan tetapi rasa sakit hati mereka mulai terobati ketika melihat temannya rama yaitu arial yang menurut pandangan mereka adalah sesosok orang yang sangat menawan. Dan akhirnya atas kejadian pelamaran tadi terjadilah PDKT antara pemimpin geng kapak dengan Arial dan bagaimana dengan Markus? Markus merasakan Imprint pada pimpinan geng gergaji......  Haha....

Ibu Ani : Hey pak kepsek, Kangen aku sama kamu
Kepsek : aku juga
Ibu Ani : Sayangnya aku hasrtus pergi sekarang, Dadah
Kepsek : Dadah....   hik...hik....
Ibu Ani berpulang....
Markus : Heh polisi dari tadi aku dan kau tidak ikut berantem, ayo sekarang kita tangkap Bandrosa dan anak buahnya itu , dan kemudian kita beri suntikan Iman biar mereka Insyaf
Polisi : Oh ya...ya...  aku lupa, heh bandrosa cepat ikut kami, nanti saya beri kamu rumah tahanan kaya arthalita, mau gak?
Bandrosa : Iya deh mau
Markus : Eh, gak boleh tau, keenakan
Polisi : Gak apa-apa biar masuk tipi
Pernikahan
Pempi. G. Reagaji mintul : Assalamualaikum , Okeh untuk memeriahkan acara perikahan ini
Pempi G. Kapak : kami akan menyanyikan lagu, yo kita joget semua,..  Saaaah....
Pemim G. Regaji : Tarik Mang....

Dance weh sadayana
Wassalam